Refly Harun Sebut Penyebar Hoaks Tak Perlu Dicari: Menghabiskan Energi, Cukup Klarifikasi

- 11 September 2021, 13:43 WIB
 Ahli hukum tata negara, Refly Harun, menilai penyebar berita hoaks Megawati kritis tidak perlu dicari dan dilaporkan ke polisi.
Ahli hukum tata negara, Refly Harun, menilai penyebar berita hoaks Megawati kritis tidak perlu dicari dan dilaporkan ke polisi. /YouTube/Refly Harun

PR BEKASI - Isu Megawati dilarikan ke ICU karena kondisi kritis ternyata hanya hoaks belaka.

Menanggapi hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai isu hoaks tersebut merupakan contoh bahwa pemberitaan tidak bisa dihentikan begitu saja.

Menurut Refly Harun, penyebaran isu hoaks maupun kabar yang membutuhkan klarifikasi saat ini jauh lebih mudah.

Baca Juga: Kondisi Kesehatan Terkini setelah Diisukan Meninggal, Megawati: Serahkan Saja Semuanya sama Tuhan

"Pelajarannya adalah dalam alam demokrasi ini, kita tidak bisa menyetop berita yang berseliweran, karena memang demikian mudahnya orang mendapatkan misinformasi atau sekedar meminta klarifikasi," ujarnya, seperti dikutip dari kanal YouTube Refly Harun.

Ia menuturkan, isu sakitnya Megawati ini tentu akan menjadi sorotan utama publik lantaran Ketua Umum PDIP itu merupakan salah satu faktor penentu arah keberlangsungan negara.

"Maka tentu saja orang bertanya-tanya, benarkah (sakit)? Kenapa begitu? Karena (dia) Megawati, karena Megawati menjadi faktor penentu arah keberlangsungan republik ini mau ke mana," katanya melanjutkan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Megawati Soekarnoputri Meninggal, PMI DKI Jakarta Sampaikan Duka Cita

Lebih lanjut, Refly mengatakan bahwa ada kemungkinan terjadi perubahan jika Megawati tidak ikut terjun dalam pentas politik.

"Makanya orang membutuhkan klarifikasi, dan itulah cara kita berdemokrasi. Tinggal diklarifikasi dengan bukti, maka yang terjadi adalah semua gosip hoaks akan berhenti dengan sendirinya," tutur sang pakar hukum.

Ia menuturkan, spekulasi akan terus berkembang jika belum ada bukti yang bisa memberikan kepastian terkait suatu berita yang beredar.

Baca Juga: Megawati Tepis Isu Dirinya Dirawat di ICU: Saya Sampai Berpikir, Kok Ada-ada Saja

Oleh karena itu, Refly mengatakan bahwa bukti terbaik yang dapat menghentikan meluasnya spekulasi adalah dengan muncul di media sosial ataupun televisi.

"Bukan hanya suara, bukan hanya foto tapi sebuah video. Kalau sudah yang begitu maka orang tidak akan lagi bertanya-tanya apakah yang bersangkutan benar atau tidak dalam kondisi kritis. Karena videonya adalah video hari ini, momennya momen hari ini, bukan momen kemarin-kemarin," kata Refly Harun.

Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Depok.com dalam artikel "Isu Megawati Kritis Terbukti Hoaks, Refly Harun: Tak Perlu Penjarakan Penyebar Berita, Habiskan Energi", Refly menilai tidak perlu mencari atau melaporkan orang yang menyebarkan gosip atau berita hoaks tersebut.

Baca Juga: PDIP Bantah Rumor Megawati Soekarnoputri Jatuh Sakit: Dia Sehat, Energik

Pasalnya, pakar hukum tersebut menilai bahwa mengatasi hoaks cukup dengan membuktikan bahwa berita tersebut tidak benar.

"Tidak perlu kemudian kita berpikir seolah-olah bahwa kalau ada gosip seperti itu, kita mau cari orangnya dan mau kita penjarakan orang tersebut. Tidak perlu, menghabiskan energi. Cukup melakukan klarifikasi," terangnya.***(Annisa Fauziah/Pikiran Rakyat Depok)

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x