PR BEKASI – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI, Profesor Zubairi Djoerban, juga memiliki pengalaman dalam menangani HIV AIDS.
Zubairi Djoerban bahkan pertama kali menemukan virus HIV AIDS sudah masuk ke Indonesia, pada 1983.
Ketika itu, pemerintah menyangkal temuan Zubairi Djoerban soal adanya kasus HIV AIDS di Indonesia.
Menurut Zubairi Djoerban, pemerintah beranggapan orang Indonesia mustahil kena HIV AIDS.
Alasannya, karena Indonesia merupakan negara berbudaya dan agamis.
Padahal HIV AIDS tidak ada hubungannya dengan dua hal tersebut.
“Situasinya mirip kala Covid-19 masuk sini. Mereka juga menyanggah” tulisnya pada akun Twitter, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.
Menurut profesor yang akrab disapa Berry, ketika itu pemahaman terhadap HIV AIDS sangat rendah.
Baca Juga: 25 Link Twibbon Hari AIDS Sedunia pada Rabu 1 Desember 2021, Tumbuhkan Kesadaran pada Virus HIV AIDS
Masalah rendahnya pemahaman terhadap HIV AIDS itu memang menjadi tantangan tantangan besar pada era 90-an.
Banyak kalangan yang beranggapan, penyakit HIV AIDS timbul akibat dosa perilaku menyimpang.
Berry memiliki pengalaman ketika mengundang ustad untuk memberikan tausiah bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Sang ustad malah berpandangan para ODHA itu harusnya dibakar.
“Bayangkan deg-degannya. Alhamdulillah, beliau jadi paham setelah kami jelaskan," katanya.***