Joki Vaksin Covid-19 Disuntik 16 Kali, Zubairi Djoerban: Hiburan dalam Kebingungan

- 22 Desember 2021, 15:24 WIB
Ketua IDI Profesor Zubairi Djoerban merasa bingung dengan hadirnya joki vaksin Covid-19.
Ketua IDI Profesor Zubairi Djoerban merasa bingung dengan hadirnya joki vaksin Covid-19. /Instagram/@profesorzubairi

PR BEKASI – Seorang pria bernama Abdul Rahim membuat geger publik belum lama ini.

Abdul Rahim mengaku menjadi joki vaksinasi Covid-19.

Pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu mengaku telah disuntik vaksin sebanyak 16 kali.

Baca Juga: Joki Vaksinasi Terungkap, Pria Ini Dapat 10 Dosis Vaksin Covid-19 dalam Sehari dengan Nama Orang Lain

Ia menyebutkan bahwa setiap kali menjadi joki vaksin dirinya mendapatkan upah atau bayaran.

Sekali menjadi joki vaksin bayarannya beragam, mulai dari Rp100 ribu-Rp800 ribu.

Kabar ini pun sontak membuat geger banyak pihak, terutama dari kalangan instansi kesehatan.

Baca Juga: Kabar Baik! Booster Vaksin Moderna Dapat Tingkatkan Antibodi untuk Varian Omicron hingga 83 Kali

Salah satu pihak yang menyoroti insiden ini adalah Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.

Zubairi Djoerban nampak bingung lantaran ada yang menjadi joki vaksin.

Melalui Twitternya, Zubairi Djoerban pun menyebutkan sejumlah joki yang diketahuinya.

Baca Juga: Joki Vaksinasi Terungkap, Pria Ini Dapat 10 Dosis Vaksin Covid-19 dalam Sehari dengan Nama Orang Lain

Mulai dari joki three in one yang sering terjadi di salah satu ruas di Kota Jakarta hingga joki-joki lainya.

Daftar joki: Joki Three in One, Joki Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Joki Tugas Kuliah, Joki Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Joki Narapidana, Joki Game Online, Joki Kartu Prakerja, Joki Pardede, Joki Vaksin,” kata Zubairi Djoerban.

Saya merasa seperti menemukan hiburan dalam kebingungan,” ucap Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi pada Rabu, 22 Desember 2021.

Baca Juga: Pakar Vaksin Oxford Mengatakan akan Ada Pandemi yang Lebih Mematikan dari Covid-19

Juru Bicara Pemerintahan untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menuturkan bahwa saat ini polisi tengah menyelidiki terkait joki vaksin.

Tentunya pemberian vaksin Covid-19 hingga belasan kali tidak sesuai dengan ketentuan medis saat ini.

Pasalnya pemberian vaksin berlebih tidak akan berguna bagi tubuh.

Baca Juga: Ahli Vaksin Ungkap Pandemi di Masa Depan Bisa Lebih Mengerikan dan Mematikan dari Virus Covid-19

Maka pemberian vaksin berlebih belum tentu meningkatkan antibodi, karena bisa saja sudah dinetralkan oleh vaksin sebelumnya.

Umumnya setiap orang di Indonesia akan mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak dua kali suntikan.

Opsi suntikan ketiga atau biasa disebut booster dipertimbangkan untuk mereka yang bertugas di garda terdepan seperti para tenaga medis.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x