“Hati saya benar-benar tersayat dan terenyuh memaknai cerita tersebut, sehingga sepanjang perjalanan dari Madinah ke Mekkah, saya tak kuat menahan air mata,” kata Chairul Tanjung.
Momen menangis tak henti itu ia kenang karena menurut dia, kisahnya identik pula dengan Salman Al Farisi.
Ia menyatakan, apa yang telah ia capai (menjadi pengusaha sukses), merupakan berkah dan amanah dari Allah swt. dan doa ibunya.
CT dan ibunya bagai sepasang kekasih ketika menjalani rukun-rukun haji di Mekkah.
Salah satu saksinya, ibunda Sandiaga Uno, Mien Uno.
“Melihat beliau mengurus proses haji ibunya tahap demi tahap dan telaten membuat saya terharu. Dari mulai melempar jumrah sampai tawaf, Pak Chairul Tanjung terus memeluk ibunya, seperti sepasang kekasih,” kata Mien Uno.***