Luhut mengklaim berdasarkan data kasus per 4 Juni 2020 di mana 28 ribu orang terpapar, angka kematian terus menurun menjadi 6 persen.
Baca Juga: Darurat di Hari Lingkungan Hidup, Rusia Hadapi Bencana Tumpahan Ribuan Ton Minyak Diesel di Siberia
Sebaliknya, angka kesembuhan juga terus meningkat menjadi 30,9 persen.
"Kalau masuk web Bersatu Lawan COVID-19, kita bisa lihat semua data ini. Recovery rate naik, fatality rate turun. Tapi bukan berarti kita selesai. Tes per 4 Juni sudah 13 ribu. Kita ingin target ke 20 ribu. Jadi ini perlahan semua dikerjakan dengan baik," tuturnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan masifnya pengujian juga sejalan dengan exit strategy pemerintah dalam menangani COVID-19.
Baca Juga: Iran Bebaskan Tahanan dari AS, Munculkan Spekulasi Adanya Pertukaran Antara Kedua Negara
"Sebelum exit itu, harus masif tesnya. Itu sedang kita lakukan. Kemudian, tracing dan centralized quarantine. Itu semua kita lakukan. Ini standar WHO dan mereka melihat ini," imbuhnya.
Sementara dalam exit strategy, pemerintah akan membuka tiga fase di mana nantinya setiap daerah akan diperlakukan secara berbeda sesuai dengan tingkat kurva kasus.
Pemerintah juga akan memastikan terus memelihara kebiasaan dan protokol kesehatan ketat yang sebelumnya telah diterapkan selama PSBB.
Baca Juga: Parahnya Kasus Covid-19 di Surabaya Disebut Telah Diatur Konspirasi Elite Global, Simak Faktanya