Baca Juga: Dani Ramdan Ingin Tertibkan Warga dan Perusahaan soal Sampah, Ada Sanksi Perda Rp50 Juta
Terobosan tersebut diharapkan dapat menarik antusias para warga masyarakat, khususnya anak-anak muda segera mengumpulkan botol plastik untuk tidak menumpuk di tempat sampah lagi.
Pemerintah Kota Bogor menargetkan bahwa terobosan mesin penukar sampah menjadi pulsa tersebut dapat mengurangi sampah botol plastik, yang per hari bisa mencapai 4.300 kilogram per hari nya.
Sedangkan Bank Sampah di Kota Bogor hanya mampu mengolah sampah plastik sebanyak 300 kilogram per harinya.
Selain terobosan penukaran sampah plastik menjadi pulsa, Bima Arya Sugiarto juga mengapresiasi kehadiran Plasticpay yang akan menjadikan sampah botol plastik tersebut menjadi sebuah kerajinan yang bernilai dan keren.
Baca Juga: Jelang Hari Laut Sedunia, Singapura Luncurkan Strategi Atasi Sampah
Kerajinan plastik tersebut berupa mulai dapat dijadikan sebuah tas, sajadah, topi, sendal, hingga menjadi sebuah sepatu.
Tentunya Langkah dalam membuat sebuah kerajinan dalam mengolah plastik tersebut merupakan Sebagian bagian dari pemberdayaan komunitas mitra UMKM.
“Artinya, dari hulu plastik bisa dikumpulkan dengan lebih efisien melalui reverse, vending, manchine indosat ini. Kemudian oleh Plasticpay, botol plastik ini diolah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Jadi, dari masalah menjadi berkah, dari sampah plastik menjadi pulsa,” tambahnya.
Sementara itu Vikram Sinha CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjelaskan, program sampah menjadi pulsa merupakan salah satu program CSR IOH di dalam pilar lingkungan.