PR BEKASI – Pada tahun 2030 akan ada pembangunan jaringan kereta api di Indonesia sepanjang 10.524 km termasuk KA perkotaan sepanjang 3.755km yang telah ditargetkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Target pengembangan jaringan kereta api ini telah sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 296 Tahun 2020.
Sebagai upaya untuk memenuhi RIPNAS, DJKA akan membangun jalur ganda dan elektrifikasi lintas utama Jawa, membangun jaringan kereta api di Pulau Sumatera dan Sulawesi, dan pengoperasian kereta api dengan kecepatan tinggi di Pulau Jawa.
Zulfikri selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, menuturkan panjang lintasan kereta api saat ini berada pada kisaran sepanjang 7.032 km.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Pembangunan jaringan kereta api ini telah ditargetkan bahwa akan dibangun lintasan kereta api sepanjang 7.451 km.
Kemudian, tersedianya sarana KA penumpang sebanyak 2.839 lokomotif dan 34.178 kereta. Selanjutnya, sarana KA barang sebanyak 2.475 lokomotif dan 48.364 gerbong.
Adapun pembiayaan yang dibutuhkan dalam mencapai target tersebut mencapai Rp853 triliun, di mana skema pembiayaan alternatif sebesar 68 persen dan penggunaan APBN sebesar 32 persen, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman ANTARA.
Zulkifli menuturkan pembangunan yang telah diupayakan bertujuan agar dapat terwujudnya perkeretaapian yang terintegrasi, responsif dan kompetitif.