Menko PMK Sikapi Bansos Presiden yang Dikubur: Urusan Pihak Ekspedisi, Pemerintah Tak Merugi

- 4 Agustus 2022, 07:02 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menko PMK Muhadjir Effendy. /ANTARA/Aditya Ramadhan

PR BEKASI – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah tidak merugi atas kasus beras bansos presiden yang ditemukan terkubur belum lama ini.

Dia menjelaskan bahwa beras bansos presiden tersebut merupakan tanggung jawab pihak jasa ekspedisi yakni JNE akibat dari kerusakan saat pengiriman.

Menurutnya Pemerintah sudah melakukan perjanjian dengan perusahaan JNE, jika terjadi kerusakan saat pengiriman, hal itu menjadi tanggungan pihak transporter.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia

Seperti diketahui pada 30 Juli 2022 lalu, warga dibuat geger dengan penemuan beras bansos yang bertuliskan bantuan presiden terkubur di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Beras bantuan presiden tersebut diduga akan diberikan untuk warga yang terdampak Covid-19 di lokasi tersebut.

Total bobot beras bansos presiden yang terkubur diketahui sebanyak 3.675 kilogram atau 289 karung yang setara untuk 139 keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan

“Kita tidak berurusan dengan berapa ruginya karena kita enggak rugi, itu kan ditanggung oleh JNE, oleh transporter karena kerusakannya ketika diangkut, sebetulnya semula baik kan,” kata Muhadjir menanggapi kabar tersebut.

“Jadi dia itu sudah ada di perjanjian, jadi pemerintah enggak rugi," katanya menambahkan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ANTARA.

Pemerintah mengaku tidak mengetahui kronologi beras bansos bisa terkubur demikian, yang pasti pihak JNE sudah bertanggung jawab atas persoalan tersebut.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Teks Protokol Upacara HUT RI hingga Spoiler One Piece 1056

“Entah itu ditimbun, entah itu dibuang, entah itu dipakai makan hewan, itu urusan dia (JNE), dia sudah ganti dan sudah diserahkan ke KPM sesuai dengan perjanjian," kata Muhadjir.

Menurutnya, faktor yang membuat beras menjadi rusak adalah ketika pendistribusiannya yang pada saat itu dalam keadaan puncak musim hujan.

Disebutkan bahwa pihak JNE menggunakan bak terbuka sebagai kendaraan angkut bantuan tersebut.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Dharma Wanita 2022, Desain Elegan, Menarik dan Gratis!

"Lha yang bak terbuka itulah yang banyak kemudian rusak busuk itu, dan waktu itu memang kita mengambil keputusan paling aman, pokoknya kalau ada satu truk kena hujan, ya sudah itu tidak boleh dibagi semuanya," kata Menteri berusia 66 tahun tersebut.

Namun Muhadjir memastikan bahwa beras bansos presiden itu sudah diganti dan diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

"Kalau sampai ada yang tidak kebagian, jangankan 160 ribu KPM, seribu saja tidak kebagian pasti teriak, ya toh? Kan selama ini tidak ada berita bahwa ada yang tidak kebagian beras," katanya.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Dharma Wanita 2022, Desain Elegan, Menarik dan Gratis!

Polri diketahui sudah mengungkapkan bahwa beras yang terkubur tersebut ditimbun pada 5 November 2021.

Pihak JNE selaku pendistribusi menyatakan bahwa beras yang dikubur sudah rusak karena kehujanan sehingga tidak layak dibagikan ke KPM.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x