Darmawan Prasodjo juga menambahkan, angka tersebut didapat dari proses uji klinis yang sedang dilakukan oleh PT PLN mulai tahun 2022 hingga tahun 2025 mendatang.
Adapun pada tahun 2022, program yang dilakukan oleh Pemerintah dalam konversi kompor induksi ditargetkan menyasar 300.000 KPM.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Mimpi Monkey D Luffy dan Jadwal Nonton One Piece Film Red
"Saving ini dari fakta bahwa per kilogram LPG, biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp20.000 sedangkan per kilogram listrik ekuivalen biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp 11.300 per kilogram listrik ekuivalen," tutupnya.***