Di Tengah Pandemi Covid-19, Aktivitas Budidaya Bonsai Kelapa Jadi Merebak di Aceh Utara

- 6 September 2020, 11:33 WIB
Komunitas Meurunoe Bonsai dengan bonsai kelapa buatan mereka. /RRI
Komunitas Meurunoe Bonsai dengan bonsai kelapa buatan mereka. /RRI /

 

PR BEKASI - Melihat tanaman yang hijau-hijau, atau berwarna-warni adalah kesenangan sendiri bagi para penghobi tanaman hias.

Apalagi di tengah masa pandemi seperti sekarang, tumbuhnya minat orang-orang dalam merawat tanaman sedang naik-naiknya.

Pemberlakuan anjuran untuk tetap di rumah yang berlaku merata di seluruh wilayah Indonesia, meningkatkan jumlah minat terhadap tanaman juga merata.

Baca Juga: Diduga Akhiri Hidupnya karena sang Ayah, Penggemar BTS Asal Turki Banjir Ucapan dan Doa dari ARMY

Tidak terkecuali, di wilayah Aceh Utara. Sejak wabah COVID-19 mulai merebak, terbentuk komunitas di Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh.

Menamakan diri sebagai Komunitas Meurunoe Bonsai (KMB), Komunitas ini menjadikan bonsai kelapa sebagai seni dan minat yang menyatukan anggota komunitas lainnya.

Bonsai sendiri merupakan metode pengkerdilan tanaman secara sengaja untuk membentuk karya tanaman hias dengan ukuran kecil daripada ukuran aslinya di alam pada umumnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Tentara Merah RRC Disebut Berkamuflase Jadi Banser untuk Adu Domba Umat Islam

Ketua komunitas, Tgk Salahuddin AB, yang juga menjabat Kepala Desa (Geuchik) setempat, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, mengatakan aktifitas budidaya bonsai telah dilakukannya sejak dua tahun lalu.

“Budi daya bonsai buah kelapa ini idenya muncul disaat saya pulang dari kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Lembang, Bandung, Jawa Barat, kemudian saya ajarin masyarakat khususnya pemuda untuk budidaya Bonsai dari buah kelapa, dan telah berhasil membuat ratusan bentuk bonsai unik untuk dijadikan sebagai hiasan rumah," ujar Salahuddin.

Menurut Salahuddin, bonsai kelapa kecil atau mungil ini mirip seperti pohon kelapa asli di alam dengan memiliki proses pembuatan hingga perawatan yang butuh kesabaran ekstra.

Baca Juga: 150 TKA Tiongkok Kembali Masuk ke Pulau Bintan, Disnaker: Mereka Ini Lebih Paham

“Saat ini telah banyak penggemar tanaman hias mulai berburu bonsai kelapa untuk koleksinya. Dan, harga jual dari bonsai kelapa tersebut bervariasi bentuk dan keunikan berkisar Rp100.000 hingga Rp1 juta, Bonsai dari buah kelapa yang sudah dijadikan sebagai penghias rumah-rumah,“ ujar Salahuddin.

Jenis buah kelapa yang digunakan untuk pembuatan bonsai kelapa bisa diambil dari hampir semua jenis buah kelapa yang kering.

Namun, jenis kelapa gading dianggap paling bagus, karena memiliki batok tidak besar.

Baca Juga: Soal Dua Anak Korban Kekerasan Seksual Ayah Kandung Diusir Warga, Komnas PA Beri Perhatian Serius

Caranya dengan membersihkan terlebih dahulu bahan kelapa sampai ke bagian batoknya, hingga hanya menyisakan serabut, selanjutnya sediakan media tanam di pot kecil dan batu karang, biasanya selama satu bulan telah tumbuh akarnya.

Dengan adanya komunitas ini, Salahuddin berharap KMB dapat mengikuti kegiatan kegiatan pameran.

“Adapun jenis-jenis bonsai yang sudah dibentuk antaranya betuk semut nungging, lepas angin, gurita dan Alien, kedepan jika ada kegiatan Expo atau festival, kami pastikan akan melibatkan diri untuk mengikuti kegiatan itu, bagi warga yang ingin melihat ada minad bisa datang langsung ke tempat Kami di Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, (perbatasan Aceh Utara- Bireun),” katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah