Pengamat Saja Bilang Data Kemenhan Tak Sembarang Dibuka di Publik, Kok Ganjar Anies Tetep Ngeyel?

- 8 Januari 2024, 16:58 WIB
Merespons debat ketiga Capres Pemilu 2024, Pengamat sebut data kemenhan tak sembarang dibuka di publik.
Merespons debat ketiga Capres Pemilu 2024, Pengamat sebut data kemenhan tak sembarang dibuka di publik. /Instagram/@merindink/

PATRIOT BEKASI - Pada debat ketiga Capres Pemilu 2024 mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri digelar di Istora Senayan, Jakara pada Minggu, 7 Agustus 2024.

Merespons debat ketiga Capres Pemilu 2024, Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan tak sembarang membuka data Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kepada publik.

Pasalnya capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendesak bahkan ngeyel kekeh kepada Prabowo untuk membuka data terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan beberapa kebijakan lain di Kemenhan.

"Pak Prabowo pasti punya data. Beliau sangat tegas menafsirkan data itu konfidensial. Sebenarnya, beliau bisa saja mengatakan data itu bisa dibagi dua, mana yang konfidensial untuk umum dan mana yang harus terbuka dalam negeri," kata Rezasyah saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin dikutip Pikiranrakyat-patriotbekasi.com.

Baca Juga: Lagi, Sumedang Terjadi Gempa 3,1 Magnitudo Siang Ini, Sesar Baru Jadi Penyebab Lindu

Dari keterangan Rezasyah, data konfidensial adalah data yang bersifat rahasia dan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu dengan kepentingan untuk mengaksesnya.

Selain itu katanya data konfidensial juga hanya dapat dibuka oleh orang-orang tersumpah serta memiliki kompetensi dan keahlian untuk mengelola data tersebut.

"Betul, enggak bisa (sembarangan). Orang tersebut harus tersumpah untuk membaca data itu dan tidak semua orang Kemhan bisa membaca data (konfidensial), dan menhan juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum," ujar sosok yang juga menjadi dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran.***

Editor: Ahmad Zaki Kusnaedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x