PR BEKASI - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri baru-baru ini yang menyebut kondisi DKI Jakarta saat ini amburadul terus menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Pernyataan kontroversial Megawati itu disampaikannya dalam acara pemberian penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual' yang dipimpin guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena seharusnya 'City of Intellect' ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya. Siapakah yang buat hal ini, tentunya para akademisi, insinyur, dan lain sebagainya," ujar Megawati.
Baca Juga: 13 Jamaah Umrah Asal Indonesia Terkonfirmasi Positif Covid-19
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, kritik yang dilayangkan Megawati tersebut dipicu karena tidak adanya perubahan dalam tiga tahun terakhir atau sejak era Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Karena sampai saat ini masih banyak warga Jakarta yang posisinya tinggal di bawah sungai, bukan bantaran lagi. Seperti itu kan pemerintah harus ambil bagian untuk menyelamatkan mereka, supaya mereka tidak terendam setiap saat hujan," kata Gembong.
Lebih jauh, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Gembong mengungkapkan, program Anies Baswedan yang belum terealisasi seperti naturalisasi bantaran sungai dan drainase vertikal yang kini banyak ditunggu oleh masyarakat.
Baca Juga: Buktikan Oposisi Bukan Musuh, Habib Rizieq Disarankan Sowan ke Istana, Pengamat: Jokowi Akan Senang
Kendati demikian, Gembong tetap mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang menang dalam ajang penghargaan internasional di bidang transportasi, Sustainable Transport Award (STA) 2021 akhir Oktober lalu. Meskipun, ia mengingatkan ada peran gubernur sebelumnya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Editor: Puji Fauziah
Sumber: RRI