Ceferin Soroti Real Madrid, Barcelona dan Juventus di European Super League Tapi Ingin Main di Liga Champions

1 Juni 2021, 06:30 WIB
Aleksander Ceverin heran Real Madrid, Barcelona, dan Juventus masih bertahan di European Super League. /UEFA

PR BEKASI - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengaku heran dengan Real Madrid, Barcelona, dan Juventus yang terus bertahan dengan rencana mereka di European Super League namun tetap mendaftarkan diri untuk bermain di Liga Champions.

Awal mulanya, terdapat 12 klub yang direncanakan untuk ikut berpartisipasi di European Super League.

Namun hanya berselang beberapa hari, tekanan besar dan protes dari suporter klub mereka masing-masing dan pemerintah sejumlah negara Eropa, membuat sembilan klub memutuskan mundur dari kompetisi tersebut.

Baca Juga: Tak Ada Nama Pemain Real Madrid di Skuad Spanyol Euro 2020, Simak Daftarnya

Enam klub dari Inggris, Manchester City, Manchester United, Liverpool, Chelsea, Tottenham Hostpur, dan Arsenal sudah mundur.

Dua klub Italia, AC Milan dan Inter Milan juga batal bergabung, begitu pula dengan klub asal Spanyol, Atletico Madrid.

Tetapi Real Madrid, Barcelona, dan Juventus menolak mundur dan masih tetap bertahan di European Super League.

Baca Juga: Selangkah Lagi Rusak Dominasi Barcelona dan Real Madrid di La Liga, Atletico Madrid Siap Raih Gelar Juara

Bahkan ketiga tim itu menyatakan 'kami akan mereformasi sepak bola atau kami harus melihat kehancurannya yang tak terhindarkan'.

"Mereka melumpuhkan diri sendiri dengan pendekatan yang mereka ambil," ujar Ceferin kepada Sky Italy, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sky Sports.

"Aneh membaca siaran pers bahwa tiga dari ribuan klub berpikir ide mereka akan menyelamatkan sepak bola dan tidak ada orang lain yang menyukainya," tambahnya.

Baca Juga: Performa Dinilai Buruk, Posisi Koeman Sebagai Pelatih Barcelona di Ujung Tanduk

Ceferin tidak memberikan informasi tentang proses disipliner terhadap ketiga klub tersebut serta sanksi yang akan diberikan kepada mereka jika tetap menjalankan rencana European Super League.

"Komite disiplin kami independen, jadi saat mereka menangani sebuah kasus, saya tidak memiliki jaungkauan atau informasi di sana.

"Saya tidak tahu kapan, jika atau bagaimana sanksi itu akan dijatuhkan," kata Ceferin.

Baca Juga: Gagal Berikan Trofi Musim Ini, Zidane Akan Bicarakan 'Kekacauan Hatinya' dengan Petinggi Real Madrid

Dia merasa aneh dengan ketiga tim tersebut yang menjadi bagian dari European Super League, namun tetap ingin ikut serta di Liga Champions.

"Bagi saya yang aneh adalah anda mempublikasikan bahwa anda masih menjadi bagian dari European Super League, dan kemudian anda mengirim surat lalu mendaftar untuk bermain di Liga Champions.

"Jadi anda berada di European Super League tetapi bermain di Liga Champions. Cukup sulit untuk memahami maksud mereka," kata pria berusia 53 tahun ini.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Akui Tujuannya di Italia Telah Tercapai, Tanda Akan Meninggalkan Juventus?

Ceferin mengatakan 48 jam pertama setelah pengumuman rencana diadakannya European Super League adalah saat-saat yang sulit, namun dia takjub dengan dukungan dari komunitas dan suporter di benua biru.

"Kami tidak tahu hal itu (European Super League) akan datang. Dua hari setelah pengumuman itu adalah situasi yang sulit namun komunitas Eropa tetap bersatu, tidak hanya komunitas sepak bola, tapi semua orang," ujar pria kelahiran Slovenia tersebut.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Sky Sports

Tags

Terkini

Terpopuler