Piala Sudirman 2021: Richard Mainaky Ungkap Alasannya Pensiun dari Pelatih Ganda Campuran, Ada Faktor Keluarga

14 September 2021, 20:51 WIB
Richard Mainaky resmi pensiun sebagai pelatih ganda campuran setelah 26 tahun mengabdi untuk Timnas Indonesia. /PBSI

PR BEKASI - Kepala pelatih tim bulutangkis Indonesia di sektor ganda campuran Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Richard Mainaky resmi mengumumkan bahwa dirinya akan pensiun sebagai pelatih.

Pria berusia 56 tahun tersebut akan mengakhiri jalan panjangnya di tubuh PBSI pada 27 September 2021 mendatang atau menjelang gelaran Piala Sudirman 2021.

Dengan demikian, Richard Mainaky pun menyelesaikan pengabdiannya selama 26 tahun bagi pelatnas PBSI.

Baca Juga: Piala Sudirman 2021: PBSI Jelaskan Alasan Lebih Pilih Pemain Muda Dibanding Pemain Sarat Pengalaman 

Pria yang akrab disapa Kak Icad ini mengungkapkan bahwa alasan terbesarnya meninggalkan posisi pelatih karena faktor keluarga.

“Yang menjadi dasar utama itu keluarga ya, karena jujur selama 26 tahun itu, waktu untuk keluarga sangat terbatas sekali,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi PBSI.

“Jadi kalau mau cerita selama ini, saya jam lima pagi sudah harus berangkat ke pelatnas, pulang jam 6 sore. Kumpul sama keluarga paling Sabtu dan Minggu,” sambungnya.

Richard Mainaky sejatinya merupakan seorang pelatih yang sangat tegas, disiplin, dan komitmen demi membangun kekuatan sektor ganda campuran.

Baca Juga: PBSI Rilis Daftar Nama Skuad Timnas Indonesia di Ajang Sudirman Cup: Turunkan 20 Pemain Terbaik 

Pelatih bertangan dingin ini pun telah mempersembahkan segudang prestasi dari sektor ganda campuran bagi Indonesia.

Sebut saja mulai dari torehan juara All England, Kejuaraan Dunia, sampai-sampai berhasil mendaratkan medali emas Olimpiade bagi Indonesia.

Selama 26 tahun ini, Richard Mainaky sejatinya telah memunculkan nama-nama unggulan pada sektor ganda campuran Indonesia.

Sebut saja seperti Tri Kusharjanto, Minarti Timur, Flandy Limpele, Vita Marissa, Nova Widianto, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Debby Susanto hingga Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.

Baca Juga: Piala Sudirman 2021: Tuan Rumah Finlandia Akan Bersua dengan Raksasa Bulutangkis China pada Laga Pembuka 

Dirinya pun sedikit memberikan curahannya yang bisa bertahan selama ini sejak tahun 1995 di tubuh PBSI.

“Ya itu pilihan ya. Saya merasa diberikan tantangan. Saya komitmen dan tanggung jawab,” tutur Kak Icad.

“Pak Christian (Hadinata) bilang sama saya, ini saya kasih tugas kalau bisa ganda campuran nomor yang paling bawah, kamu bisa angkat tidak? Saya menyanggupi dan saya berambisi untuk itu,” sambungnya.

Melalui tantangan yang diberikan Christian Hadinata tersebut, dirinya pun sangat termotivasi untuk mengangkat ganda campuran Indonesia.

Baca Juga: Musuh Bebuyutan The Minions dan The Daddies Gantung Raket Jelang Sudirman Cup, Geser Peta Kekuatan Ganda Putra 

“Jadi saya kerja keras, punya tekad, tidak pernah menyerah dan syukurnya hari ini ganda campuran bisa naik ke level atas,” ucapnya.

“Kepercayaan PBSI itu menjadi motivasi buat saya agar tidak boleh menyerah,” sambung Richard Mainaky.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PBSI

Tags

Terkini

Terpopuler