PR BEKASI - Malaysia Open 2022 menyaksikan kemenangan Lee Cheuk Yiu usai mengalahkan Chou Tien Chen saat event terakhirnya di Indonesia.
Sebelum di Malaysia Open 2022, pertandingan Lee Cheuk Yiu dan Tien Chen digelar dalam dua game langsung dalam perjalanannya ke perempat final.
Di Petronas Malaysia Open 2022 kemarin, Cheuk Yiu tampil solid melawan juara dunia Loh Kean Yew dengan skor 21-19 21-12.
Baca Juga: Resep Apel Karamel Gourmet, Camilan Menarik dari Buah Segar
Perempat final di Indonesia Open adalah yang pertama sejak French Open 2021, yang diikuti Cheuk Yiu dengan kekalahan beruntun di awal.
Kini dia menorehkan peningkatan kinerjanya karena tekadnya untuk tidak terburu-buru.
Hal itu juga menjadi tugas pelatihannya di Dubai bersama Viktor Axelsen, dari Indonesia, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari BWF World Tour, pada Rabu, 29 Juni 2022.
“Minggu lalu saya terlalu bersemangat ketika memenangkan game kedua. Kali ini saya mengendalikan pikiran saya dan mencoba untuk sedikit tenang, dan tidak terburu-buru, dan bermain poin demi poin," kata Lee Cheuk Yiu.
Baca Juga: 8 Tim yang Lolos ke Perempat Final Piala Presiden 2022, Grup B Paling Dramatis
Dia mengungkapkan harapannya agar berlatih lebih sabar untuk meningkatkan mentalnya.
“Saya ingin meningkatkan ketangguhan mental saya, saya ingin menjadi pemain top, jadi saya ingin berjuang untuk segalanya. Banyak pemain tahu gaya saya, jadi saya ingin berubah. Saya ingin menjadi lebih sabar," ungkapnya.
Dia menuturkan usai kemenangan pertamanya yang membuatnya lebih berani dalam pertandingan.
Baca Juga: Dua Pemain Asing Persib Bandung Harus Absen di Perempat Final Piala Presiden 2022, Kenapa?
“Angin dari sisi saya sangat kencang di game pertama. Kepercayaan diri saya meningkat ketika saya memenangkan game pertama, itu sebabnya di game kedua saya tidak takut untuk memainkan apa pun," tuturnya.
Kebetulan dia juga mencoba bermain dengan Loh Kean Yew, yang juga merupakan bagian penting dari grup yang berlatih di Dubai.
Namun, Cheuk Yiu menerangkan perasaannya yang masih canggung saat bermain dengan rekan sendiri.
Baca Juga: Daftar 10 Negara Peringkat Dunia FIFA Bulan Juni: Portugal Turun, Brasil dan Belgia Tak Tergeser
“Sulit untuk memainkan seseorang yang Anda kenal dengan baik. Tapi ini adalah permainan, tidak peduli seberapa dekat Anda, bermain bagus di lapangan adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat satu sama lain," terangnya.
Meski berusaha menerima kekalahan, Loh menyimpan kekecewaan atas kekalahannya dengan Cheuk Yiu yang lebih berpotensi darinya.
“Saya cukup kecewa dengan permainan saya. Dia selalu menjadi lawan yang tangguh, tapi lebih pada permainan saya yang saya khawatirkan. Ada banyak kebiasaan buruk di sana yang harus saya ubah," kata Loh Kean Yew.***