PR BEKASI – Persib Bandung telah melakukan berbagai macam persiapan untuk mengawali kompetisi, hingga bisa merebut gelar juara Liga 1 musim 2022-23.
Persib Bandung akan mengawali Liga 1 pada Minggu, 24 Juli 2022 saat bertandang melawan Bhayangkara FC.
Setelah laga tandang, Persib Bandung akan menjalani laga kandang perdana melawan Madura United pada 30 Juli 2022.
Terkait dengan stadion yang akan dipakai sebagai laga kandang, Persib Bandung akan menggunakan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai home base mereka.
Baca Juga: Ciro Alves Kembali ke Lapangan Hijau, Sembuh Total? Berikut Penjelasan Persib Bandung
Mengenai kandang Persib Bandung di GBLA, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat memberikan tanggapan.
Seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara, Polda Jawa Barat memberikan izin pada Persib Bandung menggunakan Stadion GBLA untuk Liga 1 musim 2022-23.
Menurut Kabid humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, berdasarkan hasil koordinasi bersama. Izin menggunakan GBLA diberikan.
"Beberapa poin di antaranya dilaksanakan di Stadion GBLA. Penggunaan GBLA disesuaikan dengan rekomendasi dari PUPR," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, Persib Bandung yang diizinkan menggunakan stadion berlokasi di Gedebage, Stadion GBLA tidak bisa dihadiri full penonton.
Stadion GBLA hanya bisa dihadiri penonton atau suporter sebanyak 75 persen dari total kapasitas.
Dari kapasitas GBLA yang ada, stadion tersebut terisi penuh bisa diisi penonton hingga 38 ribu.
Terkiat kebijakan tersebut, Ibrahim menjelaskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jadi alasan stadion hanya diisi penonton sebanyak 75 persen.
"Sehingga kami menyesuaikan 75 persen dari kapasitas sepenuhnya. Sehingga bisa menampung 29 ribu," katanya.
Selama nantinya berlaga, ia mengatakan polisi bakal melakukan pengamanan saat pertandingan Persib.
Polisi bakal mencegah ancaman kembali jatuhnya korban, setelah terakhir kali Persib Bandung menggelar pertandingan di Piala Presiden.
Selain pengamanan yang dilakukan polisi nanti, Ibrahim mengungkapkan regulasi pertandingan harus diedukasi pada suporter juga pada masyarakat.
Edukasi regulasi tersebut bisa disampaikan kepada penonton agar tidak terulang kembali agar tidak terjadi penumpukan antrean ketika masuk ke pintu stadion.
"Kita juga ada tanggung jawab menyelesaikan pertandingan tanpa ada masalah," katanya.***