Hi Guys
From tomorrow morning I will be removing myself from social media until the people in power are able to regulate their platforms with the same vigour and ferocity that they currently do when you infringe copyright.... pic.twitter.com/gXSObqo4xg— Thierry Henry (@ThierryHenry) March 26, 2021
"Maraknya aksi rasisme, penindasan, dan intimidasi mental yang diakibatkan oleh orang yang terlalu beracun untuk dibiarkan begitu saja," sambungnya.
Ia pun meminta agar hal ini ada yang bertanggung jawab. Sebab, menurutnya setiap orang bisa dengan mudah membuat akun lalu menggunakanya untuk menghina orang-orang.
"Harus ada pertanggungjawaban. Terlalu mudah untuk membuat akun, menggunakannya untuk menindas dan melecehkan tanpa konsekuensi dan tetap anonim," katanya.
"Sampai ini berubah, saya akan menonaktifkan akun saya di semua platform sosial. Saya berharap ini segera terjadi," sambungnya.
Baca Juga: Duga Pelaku Teror Bom di Kediamannya, Ahmad Yani: Mungkin Kalau Orang Sepaham yang Dikirimnya Kue
Untuk diketahui, pada Februari lalu, mantan gelandang Arsenal Granit Xhaka mengatakan pelecehan media sosial yang dikirim ke pemain sepak bola memiliki dampak yang sangat berbahaya pada olahraga.
Xhaka telah menerima pelecehan yang ditujukan padanya dan keluarganya dalam beberapa bulan terakhir dan dia yakin tren itu bisa 'membunuh' sepak bola.
"Saya berharap bisa bertemu dengan orang-orang yang menulis itu untuk saya, duduk bersama mereka, bertatap mata dan bertanya kepada mereka, 'mengapa Anda menulis hal-hal seperti ini?'" kata Xhaka.
"Ini tidak bisa diterima. Anda harus membuka mata anda dan melihat lebih dalam lagi, karena saya pikir ini bisa menghancurkan sepak bola jika orang-orang mulai berbicara tentang seorang pemain atau keluarga mereka." sambungnya.