Mengenal Bnei Sakhnin, Klub Etnis Arab Palestina Satu-satunya dan Paling Sukses di Israel

- 17 Mei 2021, 15:15 WIB
Bnei Sakhnin, klub Israel yang mewakili warga Arab Palestina di Israel.
Bnei Sakhnin, klub Israel yang mewakili warga Arab Palestina di Israel. /Dok. Outside of the Bott (OOTB)

PR BEKASI - Bnei Sakhnin tampak seperti klub sepak bola lainnya yang berlaga di Liga Premier Israel.

Mereka mempunyai pendukung warga Israel, pelatih asal Israel, serta presiden klub berkewarganegaraan Israel.

Tapi ada sesuatu yang membuat Bnei Sakhnin terlihat berbeda dari 13 klub lainnya di Liga Premier Israel.

Baca Juga: Mohamed Elneny Dukung Palestina, Arsenal Diprotes Penggemar Yahudi dan Sponsor Klub

Hal yang membuat Bnei Sakhnin berbeda dari klub lainnya adalah adalah mayoritas pendukung dan pemain klub tersebut berasal dari etnis Arab Israel keturunan Palestina.

Bnei Sakhnin sendiri berasal dari Kota Sakhnin yang diketahui sebagai wilayah yang mayoritas ditinggali oleh etnis Arab.

Kota Sakhnin yang terletak di wilayah utara Israel, tepatnya di kawasan Galilea Hilir tersebut dihuni oleh kurang lebih 30.000 penduduk yang didiami oleh mayoritas umat Muslim serta minoritas Kristen.

Baca Juga: European Super League Selamatkan Sepak Bola, Florentino Perez: Kami Akan Berdialog dengan UEFA

Orang Israel diizinkan bermain untuk klub, tetapi sebagian besar pemain mereka adalah Muslim Arab, dan saat ini mereka satu-satunya tim Arab yang bermain di Liga Premier Israel.

Pada tahun 2004, Bnei Sakhnin membuat sejarah dengan menjadi klub Arab pertama yang memenangkan Piala Israel.

Gelar yang diraih oleh Bnei Sakhnin tersebut kemudian disebut oleh media lokal Israel sebagai “kecelakaan sejarah”.

Baca Juga: Bocah 11 Tahun Ini Jalani Debut Sepak Bola Profesional di Divisi 4 Liberia

Sampai saat ini, Bnei Sakhnin menjadi satu-satunya klub Arab Palestina tersukses di Israel.

Presiden Bnei Sakhnin, Mohammed Abu Younes mengatakan meskipun klub miliknya mempresentasikan orang Arab, namun tidak pernah terganggu saat hubungan antara Palestina dan Israel memanas.

“Tidak selamanya kami dengan orang Yahudi bermusuhan. Sepak bola membuktikan semua orang bisa hidup damai, meski berbeda ras,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian.

Baca Juga: Siapakah Mantan Pemain Timnas Sepak Bola Indonesia Asal Bekasi yang Dipolisikan?

“Kami membuktikan bahwa orang Arab dan Yahudi bisa hidup bersama-sama di Negara ini,” katanya.

Meski dirinya mengatakan seperti itu, tapi ada satu pertandingan yang membuat orang Arab dan Yahudi menjadi terpecah belah.

Pertandingan tersebut adalah antara Bnei Sakhnin yang mempresentasikan orang Arab melawan Beitar Jerusalem yang mempresentasikan Yahudi.

Baca Juga: Ikuti Permintaan Warganet untuk Beli Klub Sepak Bola, Kaesang Pangarep Pilih Bali United?

Bnei Sakhnin mempunyai kelompok suporter bernama Ultras Sakhnin 03 yang dalam setiap aksinya selalu memperlihatkan koreo yang memperlihatkan dukungan terhadap Palestina.

Beitar Jerusalem sendiri dikenal dengan suporternya yang berasal dari kelompok Yahudi Ortodoks.

Suporter yang menamakan diri mereka La Familia tersebut dikenal sebagai anti Arab dan Islam sehingga saat melawan Bnei Sakhnin selalu berlangsung panas hingga terjadi kerusuhan.

Pada musim ini, Bnei Sakhnin baru saja kembali ke Liga Premier Israel setelah pada musim sebelumnya berhasil promosi ke kasta tertinggi Israel.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x