"Mereka melumpuhkan diri sendiri dengan pendekatan yang mereka ambil," ujar Ceferin kepada Sky Italy, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sky Sports.
"Aneh membaca siaran pers bahwa tiga dari ribuan klub berpikir ide mereka akan menyelamatkan sepak bola dan tidak ada orang lain yang menyukainya," tambahnya.
Baca Juga: Performa Dinilai Buruk, Posisi Koeman Sebagai Pelatih Barcelona di Ujung Tanduk
Ceferin tidak memberikan informasi tentang proses disipliner terhadap ketiga klub tersebut serta sanksi yang akan diberikan kepada mereka jika tetap menjalankan rencana European Super League.
"Komite disiplin kami independen, jadi saat mereka menangani sebuah kasus, saya tidak memiliki jaungkauan atau informasi di sana.
"Saya tidak tahu kapan, jika atau bagaimana sanksi itu akan dijatuhkan," kata Ceferin.
Baca Juga: Gagal Berikan Trofi Musim Ini, Zidane Akan Bicarakan 'Kekacauan Hatinya' dengan Petinggi Real Madrid
Dia merasa aneh dengan ketiga tim tersebut yang menjadi bagian dari European Super League, namun tetap ingin ikut serta di Liga Champions.
"Bagi saya yang aneh adalah anda mempublikasikan bahwa anda masih menjadi bagian dari European Super League, dan kemudian anda mengirim surat lalu mendaftar untuk bermain di Liga Champions.
"Jadi anda berada di European Super League tetapi bermain di Liga Champions. Cukup sulit untuk memahami maksud mereka," kata pria berusia 53 tahun ini.