Olimpiade Tokyo 2020: Jadi Andalan Indonesia di Ganda Putra, The Daddies Ungkap Adanya Perbedaan

- 9 Juli 2021, 09:11 WIB
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan bersiap jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai 23 Juli 2021 mendatang.
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan bersiap jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai 23 Juli 2021 mendatang. /Instagram/@king.chayra

PR BEKASI - Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 sudah mendekati waktunya yakni pada 23 Juli 2021 mendatang. Berbagai persiapan pun dilakukan oleh semua atlet, tidak terkecuali atlet bulutangkis Tanah Air.

Indonesia dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020 ini tentunya masih mengandalkan bulutangkis menjadi penyumbang utama medali.

Pada sektor ganda campuran, ada nama Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang tengah bersiap menghadapi Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Baca Juga: Daftar 28 Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo, Terbanyak Tim Bulutangkis

Keduanya diketahui turun berlaga pada Olimpiade Rio de Janiero, Brasil tahun 2016 lalu.

The Daddies, julukan pasangan ini, akan kembali mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Mohammad Ahsan pun mengungkapkan bahwa salah satu persiapan utama pada Olimpiade di masa pandemi ini adalah kesehatan.

Baca Juga: Singapura Jalankan Pembatasan Perjalanan Akibat Covid-19, Halimah Yacob Tak Akan Hadir di Olimpiade Tokyo

"Persiapannya tinggal jaga kesehatan. Sudah banyak prosedur yang kami lewati," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari badmintonindonesia.org.

"Kami sudah tes swab beberapa kali untuk persyaratan, termasuk syarat untuk terbang dan hasilnya negatif, yang penting sehat dulu," sambung Ahsan.

Juara Dunia 2013, 2015, dan 2019 ini mengaku persiapan mereka lebih banyak kepada hal teknik.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Indonesia Akan Kirim 28 Atlet dari 8 Cabang yang Diikuti

"Untuk latihan sekarang lebih banyak ke teknik, sudah 90% teknik karena sudah mau berangkat. Latihan fisiknya sudah dikurangi," ujar Hendra Setiawan.

Pada kesempatan tersebut, Ahsan/Hendra juga menyampaikan perbedaan mencolok dibandingkan Olimpiade sebelumnya.

"Olimpiade sekarang pasti berbeda dengan Rio 2016 karena kami sedang ada di situasi pandemi," ucap Ahsan.

Baca Juga: Mengenal Laurel Hubbard, Atlet Transgender Pertama dalam Sejarah Olimpiade

"Jadi harus lebih hati-hati  dan harus lebih jaga juga kesehatannya," sambungnya.

Ahsan pun menilai bahwa di Olimpiade nanti musuhnya tidak sekedar lawan di lapangan tapi juga virus Covid-19.

Sejalan dengan Ahsan, Hendra pun demikian, ketika berbicara mengenai tekanan yang pastinya berbeda.

Baca Juga: Mengenal Laurel Hubbard, Atlet Transgender Pertama dalam Sejarah Olimpiade

"Dari segi tekanan juga berbeda. Di 2016 kami sangat diandalkan tapi hasilnya malah kurang baik," tutur Hendra.

"Di tahun ini kami tidak terlalu diunggulkan, jadi kami berharap bisa main lebih lepas," sambungnya.

Meski demikian, Hendra menilai bahwa namanya tekanan pasti tetap akan ada dimanapun itu.

Baca Juga: Menpora Upayakan Peraih Medali Emas Olimpiade Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Berkaca dari Kasus Markis Kido

Terlebih, turnamen yang sekarang mereka hadapi adalah turnamen multi event dengan skala internasional.

"Mau dianggap seperti turnamen biasa juga tidak bisa karena ini Olimpiade," kata Hendra.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Badminton Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x