Terkait penarikan Nourine ini adalah sesuatu yang bertentangan total dengan filosofi Federasi Judo Internasional.
“IJF memiliki kebijakan non-diskriminasi yang ketat, mempromosikan solidaritas sebagai prinsip utama, diperkuat oleh nilai-nilai judo,” tulis pernyataan IJF, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al-Arabiya.
Lantas, IJF pun langsung melakukan penyelidikan atas kasus tersebut, yang mengarah ke penangguhan sementara pertandingan Fethi Nourine dan Benikhlef.
Bak gayung bersambut, Komite Olimpiade Aljazair pun malah ikut menarik akreditasi untuk atlet dan pelatih, mengirim mereka pulang serta menerapkan sanksi yang sesuai.
Baca Juga: Pejabat Palestina Sebut PA Siap Lakukan Pembicaraan Langsung dengan Israel
Nourine dikabarkan memberikan dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina yang membuatnya tidak mungkin untuk bersaing dengan Tohar Butbul dari Israel.
Atlet berusia 30 tahun itu akan menghadapi pemain Sudan Mohamed Abdul Rasool pada Senin, 26 Juli 2021 untuk pertandingan pertamanya di kelas 73 kg putra.
Dan apabila ia berhasil meraih kemenangan, akan memasangkannya dengan Butbul asal Israel (yang memiliki bye putaran pertama) di babak berikutnya.
Ini bukan pertama kalinya Nourine mengundurkan diri dari kompetisi untuk menghindari pertandingan melawan Israel.
Baca Juga: Guru di Israel Dinilai Telah Meresahkan, Lakukan Pelanggaran Seksual terhadap Siswanya di TikTok