PR BEKASI – Pasangan ganda putri milik Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akhirnya berhasil mempersembahkan emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan pasangan asal China, Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan.
Dengan hasil ini pun, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil mengakhiri penantian panjang medali Indonesia pada sektor bulutangkis ganda putri.
Langkah Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pun sekaligus melanjutkan tradisi emas Olimpiade Indonesia pada sektor bulutangkis.
Keduanya pun masih tak menyangka bisa melangkah sejauh ini, terlebih bagi Apriyani Rahayu yang merupakan debutan Olimpiade.
Apriyani Rahayu pun menyebutkan bahwa kerja kerasnya dalam setiap tantangan yang menghadang menjadi salah kunci suksesnya.
Dengan demikian, Apriyani Rahayu pun bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam setiap laga yang ia mainkan bersama Greysia Polii.
“Yang terus saya pikirkan adalah, bagaimana terus mendorong dengan setiap tantangan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi BWF pada Senin, 2 Agustus 2021.
“Bagaimana saya bisa membalikkan ini. Dan saya memaksakan diri untuk sejauh ini, dan melakukan yang terbaik yang saya bisa,” kata Apriyani Rahayu, melanjutkan.
Senada dengan Apriyani Rahayu, Greysia Polii pun menyebut bahwa kerja kerasnya selama ini akhirnya bisa membuahkan hasil.
Yakni dengan bisa mempersembahkan emas Olimpiade Tokyo 2020 tepat pada bulan kemerdekaan Negara Indonesia.
“Dua puluh tahun yang lalu, ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri,” ujarnya.
Greysia Polii pun sampai kehabisan kata-kata untuk bisa menggambarkan bagaimana menjadi seorang peraih emas Olimpiade.
“Aku tidak bisa berkata-kata sekarang. Tentu kita sudah sampai di sini dan mendapatkan medali emas,” ucapnya.
“Dan beginilah rasanya mendapatkan medali emas. Anda tidak bisa menggambarkannya,” kata Greysia Polii.
Keduanya pun sepakat bahwa perjuangan mereka tidak serta merta tercipta begitu saja, akan tetapi melalui proses yang sangat panjang dan berliku.
“Singkat cerita, butuh komitmen. Untuk mencapai mimpi, dan untuk bersabar, untuk konsisten di bawah tekanan untuk mencapai tujuan Anda, dan di sinilah saya berada,” kata Greysia Polii.
Lebih lanjut, Greys pun sempat menyingung mengenai jalan terjalnya pada ajang Olimpiade London 2012.
Hingga akhirnya dirinya bangkit dan menuai apa yang ia tanam selama ini dengan torehan prestasi dunianya saat ini.
“Beberapa dari Anda tahu Olimpiade London membuat saya patah hati, dan beberapa orang berkata, jangan menyerah,” ujar Greysia Polii.
“Mereka mempercayai saya. Jadi saya terus berjalan. Dan waktu istirahat terus datang. Dan kemudian Apriyani muncul,” kata Greysia Polii, menambahkan.
Greysia Polii pun lantas mengucapkan rasa terima kasih tersebut terutama kepada rekan seperjuangannya, Apriyani Rahayu.***