“Yang akan mengoordinasikan perjalanan klinis (Eriksen) dan staf medis Inter secara alami akan terus mendapat informasi dan up to date selama proses berlangsung,” sambung pernyataan tersebut.
Gelandang berusia 29 tahun tersebut mengalami jatuh pingsan saat laga fase grup Denmark melawan Finlandia.
Eriksen yang saat itu akan mengontrol bola di sayap kiri serangan Denmark, tiba-tiba terjatuh dan sontak membuat panik seisi stadion.
Akan tetapi, bantuan medis dengan sigap menghampiri dan melakukan tindakan kepada gelandang Inter Milan itu.
Baca Juga: Antonio Conte Hengkang, Simone Inzaghi Resmi Jadi Pelatih Inter Milan
Setelah seperempat jam Eriksen menderita serangan jantung, tim medis berhasil menstabilkan kembali kondisinya sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Kerajaan Kopenhagen, Denmark.
Eriksen pun akhirnya terpaksa harus dipasangkan defibrillator otomatis implant (ICD) pada tubuhnya tersebut.
Aturan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memiliki aturan yang melarang pesepakbola yang memiliki defibrillator otomatis impian bermain di Negeri Pizza.
Akan tetapi, larangan tersebut tidak berlaku di liga internasional lainnya yang ada di benua biru.
Baca Juga: Angkat Kaki dari Inter Milan, Antonio Conte Ternyata Punya Kesepakatan dengan Nerazzurri