The Guardian Komentari FIFA Soal Pembatalan Status Tuan Rumah Indonesia Piala Dunia U20: Menguburkan Mimpi

- 4 April 2023, 06:09 WIB
Salah satu media berpengaruh asal Inggris, The Guardian turut mengomentari dan mempertanyakan FIFA soal pencabutan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20 2023. /fifa.com
Salah satu media berpengaruh asal Inggris, The Guardian turut mengomentari dan mempertanyakan FIFA soal pencabutan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20 2023. /fifa.com /

PATRIOT BEKASI - Media besar asal Inggris, The Guardian mengunggah artikel yang menyinggung sikap FIFA soal pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Menurut The Guardian, kepemimpinan dan struktur organisasi FIFA dianggap sangat lemah sebagai otoritas tertinggi di industri sepakbola dunia.

Dalam unggahannya, The Guardian turut mempertanyakan FIFA yang mencabut status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1080: Tinju GARP Hancurkan Markas Kurohige, Sang Pahlawan Bawa Pasukan SWORD

"Bagaimana mungkin, FIFA yang sangat otoritatif, membatalkan Piala Dunia U20 hanya berdasarkan surat penolakan seorang Gubernur," tulisnya.

Padahal menurutnya, Presiden Republik Indonesia telah angkat bicara untuk menjamin seluruh kontestan dapat bermain dengan aman dan nyaman di Piala Dunia U20, termasuk Timnas Israel.

Meskipun muncul berbagai penolakan terhadap kehadiran Israel, namun jika Presiden telah menjamin seluruhnya, maka dipastikan event tersebut akan berjalan lancar.

Karena tahta seorang Presiden memiliki kewenangan yang jauh lebih besar, dibandingkan sejumlah kaum yang melakukan penolakan tersebut.

Baca Juga: Resmi Terbit Spoiler One Piece 1080, Bajak Laut Kurohige VS SWORD, Garp Ngamuk di Pulau Hachinosu

Selain itu, diungkapkan juga oleh The Guardian mengenai isi surat penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kehadiran Timnas Israel.

Dalam ungkapannya, The Guardian pun objektif dengan menyinggung Bali yang dihuni oleh masyarakat dengan mayoritas beragama Hindu.

Pasalnya, masyarakat Hindu di Bali seperti diketahui terkenal di dunia dengan sikap toleransinya kepada para turis mancanegara.

Tak hanya itu, menurutnya jika Bali tidak memiliki relasi sejarah yang cukup spesifik dengan Israel.

Baca Juga: Depopulasi Menggerus Jepang, Ratusan Sekolah Ditutup Setiap Tahun Gegara Tak Ada Murid

Oleh karena itu, tidak sepatutnya FIFA mencabut suatu hak Indonesia menjadi tuan rumah di Piala Dunia U20, jika hanya berlandaskan surat penolakan tersebut.

Ketika Presiden Joko Widodo menegaskan untuk jangan mencampuri urusan olahraga dengan politik, The Guardian sangat setuju dengan statement itu.

Dan seharusnya, FIFA mempercayakan sikap tegas dari Presiden yang memiliki kuasa terhadap otoritas kebijakan negara, dibandingkan seorang Gubernur.

"Mengapa FIFA memberi keputusan atas dasar surat dari seorang Gubernur, disaat Presidennya telah menjamin keamanan terhadap seluruh kontestan termasuk Timnas Israel," tuturnya.

Baca Juga: Sukses Rilis Album Pertama, Jisoo BLACKPINK Sampaikan Ini: Saya Sangat Menantikannya

The Guardian juga menyinggung FIFA dan Gubernur Bali, bahwa mereka telah menghancurkan sebuah mimpi kepada negara dengan salah satu penggemar sepakbola terbesar di dunia.

"Indonesia mempunyai impian pada Piala Dunia U20 ini, yaitu sebagai ajang internasional bagi mereka di tingkat sepakbola dunia," tambahnya.

"Namun FIFA dan Gubernur Bali menguburkan mimpi itu," pungkasnya.***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x