Akan tetapi, untuk apakah Liverpool membeli Thiago Alcantara?
Liverpool dikabarkan memiliki kelemahan di lini tengah mereka. Dalam artian, mereka tidak memiliki variasi dalam pertarungan di lini tengah.
Apabila Liverpool masih mempertahankan gaya bermain mereka, maka tim lawan dapat membaca, menganalisis, dan memprediksi permainan Liverpool. Akibatnya, Liverpool akan kesulitan mengembangkan permainan.
Oleh karena itu, Thiago Alcantara didatangkan untuk memperkuat sekaligus menambah variasi penyerangan Liverpool karena gelandang Timnas Spanyol tersebut dinilai kreatif.
Baca Juga: Seismic Gap di Dekat Pantai Selatan Jawa, Guru Besar ITB: Ada Potensi Tsunami 20 Meter di Masa Depan
Alexander-Arnold dan Robertson tidak perlu khawatir tentang kehadiran Thiago yang mungkin akan mengurangi jumlah asis tahunan mereka.
Dikutip dari Squawka, Thiago Alcantara tidak selalu memainkan sentuhan bola terakhir (bahkan dia tidak membantu gol liga pada 2019/20). Sebaliknya, dia menempatkan rekan satu tim pada posisi untuk melakukannya.
Selama tiga musim Bundesliga terakhir, ia membuat rata-rata operan paling sukses di paruh lapangan lawan per 90 menit (48,22) dan paling banyak kedua untuk umpan yang dimainkan ke sepertiga akhir (12,81).
Selain itu, ada jenis operan tertentu yang dikuasai Thiago yang akan sangat mudah beradaptasi dengan cara bermain Liverpool.
Baca Juga: Lumat Schalke 8-0, Ini Delapan Fakta 'Keberingasan' Bayern Munchen
Menurut analisis, Liverpool adalah tim yang memainkan bola panjang dan operan ke atas lapangan yang akurat. Ini adalah karakteristik dari penampilan Virgil van Dijk dan Alexander-Arnold.