Network
PR BEKASI – Liverpool secara resmi mengumumkan rekrutan keduanya musim ini Thiago Alcantara pada Jumat 18 September 2020 waktu setempat. Kedatangan Thiago Alcantara menjadi yang kedua pada bursa transfer musim ini setelah pemain asal Yunani, Kostas Tsimikas pada Agustus lalu.
Thiago Alcantara memiliki rekam jejak mentereng dalam karier profesional, mulai dengan Barcelona pada tahun 2009 sampai 2013. Berlanjut dengan tim raksasa Jerman, Bayern Munchen pada tahun 2013 hingga 2020.
Baca Juga: Kabar Mengejutkan, Sempat Dikira Tifus, Elvy Sukaesih Dinyatakan Positif Covid-19
Selain itu, Thiago Alcantara memiliki catatan fantastis soal trofi usai memboyong 2 kali Spanish Super Cup, 2 trofi UEFA Super Cup, 2 piala Copa Del Rey, 3 trofi German Super Cup, 2 kali FIFA Club World Cup, 2 trofi UEFA Champions League, dan 4 kali DFB – Pokal.
Dalam euforia bergabung dengan Liverpool, Thiago Alcantara menyatakan betapa antusiasnya ia bermain dengan seragam merah milik Liverpool meski musim lalu memberikan treble untuk Bayern Munchen.
“Saya pikir itu perasaan yang luar biasa. Saya sudah lama menunggu momen ini dan saya sangat, sangat senang berada di sini,” ujarnya dalam situs resmi Liverpool yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 19 September 2020.
Liverpool memang menjadi tim Inggris yang tengah disoroti oleh dunia. Pasalnya, dalam dua musim terakhir mereka sukses memboyong trofi Champions League, Premier League, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.
Baca Juga: Camat Kelapa Gading Wafat Akibat Covid-19, Anies Baswedan Sampaikan Pesan Haru
The Reds menjadi tim yang patut diwaspadai strategi permainan dan juga komposisi pemain baik untuk liga Inggris maupun liga Champions musim 2020/2021.
Akan tetapi, untuk apakah Liverpool membeli Thiago Alcantara?
Liverpool dikabarkan memiliki kelemahan di lini tengah mereka. Dalam artian, mereka tidak memiliki variasi dalam pertarungan di lini tengah.
Apabila Liverpool masih mempertahankan gaya bermain mereka, maka tim lawan dapat membaca, menganalisis, dan memprediksi permainan Liverpool. Akibatnya, Liverpool akan kesulitan mengembangkan permainan.
Oleh karena itu, Thiago Alcantara didatangkan untuk memperkuat sekaligus menambah variasi penyerangan Liverpool karena gelandang Timnas Spanyol tersebut dinilai kreatif.
Baca Juga: Seismic Gap di Dekat Pantai Selatan Jawa, Guru Besar ITB: Ada Potensi Tsunami 20 Meter di Masa Depan
Alexander-Arnold dan Robertson tidak perlu khawatir tentang kehadiran Thiago yang mungkin akan mengurangi jumlah asis tahunan mereka.
Dikutip dari Squawka, Thiago Alcantara tidak selalu memainkan sentuhan bola terakhir (bahkan dia tidak membantu gol liga pada 2019/20). Sebaliknya, dia menempatkan rekan satu tim pada posisi untuk melakukannya.
Selama tiga musim Bundesliga terakhir, ia membuat rata-rata operan paling sukses di paruh lapangan lawan per 90 menit (48,22) dan paling banyak kedua untuk umpan yang dimainkan ke sepertiga akhir (12,81).
Selain itu, ada jenis operan tertentu yang dikuasai Thiago yang akan sangat mudah beradaptasi dengan cara bermain Liverpool.
Baca Juga: Lumat Schalke 8-0, Ini Delapan Fakta 'Keberingasan' Bayern Munchen
Menurut analisis, Liverpool adalah tim yang memainkan bola panjang dan operan ke atas lapangan yang akurat. Ini adalah karakteristik dari penampilan Virgil van Dijk dan Alexander-Arnold.
Sementara itu, Thiago memiliki rata-rata operan panjang yang lebih sukses per 90 menit sejak 2017/18 daripada pemain luar Bundesliga manapun dan dengan tingkat akurasi 78% yang sangat tinggi. Hal ini cocok untuk mendukung gaya permainan di Liverpool.
Akan tetapi, seperti apa hasilnya harus kita saksikan saat ia memulai debut pertamanya bersama The Reds.
Liverpool dijadwalkan akan bertanding melawan Chelsea pada Minggu, 20 September 2020 di Stadion Stamford Bridge.***
