Virus Corona Berikan Dampak Terhadap Industri Mobil Global

9 Februari 2020, 20:38 WIB
INDUSTRI Otomotif.*/REUTERS /

PIKIRAN RAKYAT - Dampak wabah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok ini selain memberikan dampak terhadap impor dan ekspor bahan pangan Indonesia ke Tiongkok, juga diprediksi akan mengakibatkan masalah rantai pasokan hingga penurunan penjualan bagi industri mobil global.

Sebelum virus corona mewabah, penjualan mobil di Tiongkok telah turun selama dua tahun berturut-turut karena ekonomi yang melambat dan hilangnya intensif pajak untuk mobil listrik.

Ditambah dengan adanya virus yang telah menyebar, sejumlah pabrik besar telah diperintahkan untuk tetap tutup sampai pekan depan ketika pemerintah Tiongkok berjuang untuk menahan wabah tersebut.

Baca Juga: Australia Apresiasi Indonesia Bantu Tangani Karhutla

Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari Carsoops, S&P Global Ratings berpendapat bahwa wabah ini akan memaksa produsen mobil di seluruh Asia untuk memangkas produksi sekitar 15 persen pada kuartal pertama.

Perusahaan dengan pabrik di kota Wuhan yang merupakan pusat penyebaran virus Corona seperti GM, Nissan, Renault, Honda, dan Grup PSA Group secara langsung terdampak dari penutupan sementara.

Hal serupa dirasakan juga oleh Volkswagen yang memiliki risiko sama besarnya karena mengoperasikan 24 pabrik yang memproduksi mobil atau suku cadangnya di Tiongkok ditambah jumlahnya tidak kurang dari 40 persen dari produksi globalnya.

 Baca Juga: Tragedi Penembakan di Thailand, 26 Personil Militer Tewas Termasuk Komandan Militer

Untuk saat ini, VW mengatakan pengiriman yang direncanakan kepada pelanggan belum berubah dan bahwa rantai pasokannya berada di jalur untuk berfungsi penuh pada waktunya untuk memulai produksi.

Ketika krisis tersebut terlus berlanjut, akan semakin besar kemungkinan rantai pasokan mobil global akan terdampak.

Pemasok otomotif terbesar seperti Bosch, Schaeffler, ZF Friendrichshafen, Faurecia, dan Valeo semuanya memiliki operasi secara signifikan di Tiongkok.

Baca Juga: Bisnis Energi Fosil Perparah Kasus Pelanggaran HAM Pejuang Lingkungan hingga Sering Diabaikan Penguasa

Awal pekan ini, Hyundai membuat keputusan drastis untuk menunda produksi di pabrik-pabrik Korea Selatan karena virus corona telah memengaruhi pasokan suku cadangnya dari Tiongkok.

“Bahkan industri yang tampaknya memiliki tekanan rendah ke pemasok China hampir pasti akan berisi perusahaan yang sangat bergantung pada input dari Tiongkok,” kata ekonom global di Capital Wconomics Simon MacAdam.

“Ini hanya mambuat kemacetan dalam produksi satu komponen bernilai rendah, tetapi berdampak untuk membuat produksi hilir bernilai lebih tinggi,” ujarnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: S&P Global

Tags

Terkini

Terpopuler