Studi Terbaru: Pasien Sembuh Covid-19 Masih Bisa Menularkan Hingga Tiga Minggu Kemudian

24 Mei 2020, 12:14 WIB
PARA pejalan kaki di Beijing, Tiongkok, tidak lagi menerapkan physical distancing.* /United Press International/

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penelitian mengatakan bahwa seseorang yang telah dinyatakan pulih dari Covid-19 dan sudah dikembalikan dari rumah sakit masih dinyatakan berstatus positif hingga tiga minggu kemudian, yang berarti masih dapat menularkan virus tersebut.

Temuan ini menguatkan bahwa para peneliti masih mempelajari tentang Covid-19, termasuk bagaimana itu mempengaruhi mereka yang terinfeksi dan bagaimana penyebarannya, kata Dr. M. Anthony Moody, seorang profesor pediatri dan imunologi di Duke University School of Medicine.

Dilansir United Press International oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, ia mengatakan bahwa para ilmuwan seharusnya memiliki sikap skeptis karena menurutnya jika memiliki sikap seperti itu maka akan terus menemukan hal-hal yang baru.

Baca Juga: Usai Porak-Poranda Akibat Kebakaran Hutan dan Virus Corona, Australia Pulihkan Destinasi Pariwisata 

"(Tapi) ada implikasinya. Kita harus berhati-hati dalam menganggap orang yang telah pulih tidak dapat terinfeksi kembali," ucapnya.

Untuk penelitian mereka, para peneliti dari Hunan Normal University Tiongkok melacak 60 pasien dewasa dengan infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di Kota Loudi yang telah dipulangkan dari rumah sakit.

Semua pasien dikarantina di rumah selama 14 hari setelah keluar dari rumah sakit dan tidak satupun dari mereka memmiliki gejala penyakit.

Para peneliti menguji ulang usap pada tenggorokan dan hidup dari 60 pasien. Sepuluh dari 60 pasien dinyatakan positif Covid-19 hingga 24 hari setelah keluar.

Baca Juga: Kotak Hitam Pesawat Pakistan Ditemukan, Jumlah Korban 97 Jiwa Tewas dan 2 Orang Selamat 

Ini bukan studi pertama yang menemukan bahwa Covid-19 mungkin tetap berada di dalam tubuh selama berminggu-minggu setelah dinyatakan pulih.

Analisis sebelumnya yang diterbitkan oleh JAMA pada bulan Februari menemukan bahwa pasien yang sembuh masih dinyatakan positif setelah 30 hari kemudian.

"Tetapi ini tidak berarti bahwa ada virus menular yang layak, yang berarti bahwa orang-orang ini belum tentu menular," kata Dr. Richard T. Ellison, seorang spesialis penyakit menular di University of Massachusetts Medical School.

"Fenomena yang sama dijelaskan dengan Ebola. Ini mungkin terjadi dengan virus lain seperti influenza, tetapi tidak ada yang pernah mencarinya," tambah Richard

Baca Juga: Tenaga Medis di Papua Tewas Ditembak KKB, dr Tirta: Apakah Suatu Saat Haters Nekat Akan Bunuh Saya? 

Mengingat bahwa pasien diisolasi di rumah dan kasus-kasus lokal di Loudi jarang terjadi pada saat analisis, hasil positif pada 10 pasien ini "dianggap sebagai pelepasan virus persisten" daripada infeksi ulang, kata para penulis penelitian Tiongkok.

"Studi ini memberikan isyarat untuk berhati-hati karena sebagian kecil orang mungkin menularkan setelah dinyatakan pulih. Tetapi penelitian ini tidak membuktikan hal itu," katanya.

"Studi ini perlu ditindaklanjuti karena kita perlu memahami dalam kelompok yang lebih besar, yang mana mengetahui bagaimana virus ini berperilaku, dan kita perlu memahami apakah itu sama di seluruh usia, jenis kelamin, latar belakang genetik, dana faktor lainnya," ungkap Richard.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: United Press International

Tags

Terkini

Terpopuler