Badan Intelejen India Ingin Blokir 53 Aplikasi Buatan Tiongkok, Termasuk TikTok

19 Juni 2020, 18:36 WIB
ILUSTRASI aplikasi TikTok.* /The New York Times/

PR BEKASI – Usai konflik di perbatasan India-Tiongkok memanas, kini badan intelejen India telah meminta pemerintah untuk memblokir atau menyarankan orang-orang untuk menghentikan penggunaan 53 aplikasi asal Tiongkok.

Hal itu karena intelijen khawatir bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan Tiongkok untuk mengekstrak data dalam jumlah besar dari penggunanya di India.

Hal itu dianggap mengganggu keamanan India.

Baca Juga: Habitat Aslinya Dijadikan Tempat Wisata, Kawanan Monyet Liar Serbu Permukiman Warga Lembang

Daftar aplikasi yang dikirim oleh lembaga keamanan kepada pemerintah India termasuk aplikasi Zoom, TikTok, dan aplikasi lainnya seperti browser UC, Xender, SHAREit, dan Clean-master.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan rekomendasi dari badan intelijen itu juga didukung oleh Sekretariat Dewan Keamanan Nasional India.

"Diskusi mengenai rekomendasi terus berlanjut," kata seorang pejabat seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com pada Jumat, 19 Juni 2020 dari media lokal India Hindustan Times.

Baca Juga: India Klaim Tentaranya Tewas Akibat Dihajar Kayu dengan Penuh Paku hingga Dimutilasi oleh Tiongkok

Selain itu, pejabat itu juga mengatakan bahwa parameter dan risiko yang ada pada setiap aplikasi seluler harus diperiksa satu per satu.

Meski begitu, keputusan pemblokiran dianggap rumit.

Pasalnya, beberapa aplikasi sangat populer di India dan memberi dampak pada industri digital di India.

Baca Juga: Astronout NASA Temukan Pusaran Misterius di Pasifik Selatan, Warganet Kaitkan dengan Monster Laut

Seperti TikTok yang banyak digunakan oleh masyarakat India.

Bahkan, India merupakan salah satu pasar terbesar TikTok.

Selain aplikasi asal Tiongkok, intelijen India juga mempermasalahkan aplikasi konferensi video yang sebenarnya berbasis di Amerika Serikat (AS) yaitu Zoom.

Baca Juga: Mirip N95, Masker USB Buatan Israel Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona

Selain itu pada April 2020, Pemerintah India membatasi penggunaan Zoom di negaranya dengan alasan keamanan.

Kemudian pada Mei 2020, Mahkamah Agung India meminta pemerintah untuk menanggapi petisi yang mencari cara larangan penggunaan Zoom.

Upaya pemblokiran aplikasi asal Tiongkok dilakukan oleh India menyusul pertempuran lintas perbatasan antara pasukan Tiongkok dan India.

Baca Juga: WHO Prediksi 2 Milyar Dosis Vaksin Virus Corona Siap Diproduksi Tahun 2021

Akibat konflik itu di berbagai platform media sosial, banyak warga India yang menulis tagar #BoycottChineseProducts.

Bahkan di Google Play Store, ada aplikasi anti-Tiongkok.

Aplikasi itu bernama Remove China dikembangkan oleh One Touch App.

Baca Juga: Banyak Mahasiswa Alami Kendala Finansial, Nadiem Makarim Keluarkan Kebijakan Keringanan UKT

Namun, Google telah menghilangkan aplikasi tersebut di Play Store karena melanggar kebijakan perusahaan.

Pasalnya, aplikasi asal India itu bisa mengidentifikasi perangkat lunak (software) dari Tiongkok dan menghapusnya dari ponsel pengguna.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler