Upaya Cegah Berita Hoaks, Facebook Larang Iklan Anti Vaksin COVID-19

15 Oktober 2020, 19:29 WIB
Ilustrasi Facebook /Pixabay

PR BEKASI – Beberapa waktu lalu sosial media populer Twitter menghapus cuitan-cuitan mengenai COVID-19 untuk mencegah adanya hoaks.

Setelah itu, media sosial populer lainnya mengikuti jejak Twitter, yakni YouTube yang menghapus video berisi informasi salah soal vaksin COVID-19.

YouTube dikabarkan telah menghapus sekira 200 ribu video berbahaya atau menyesatkan tentang COVID-19 sejak Februari 2020.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana yang Cocok untuk Para Pemula, Bisa Bayar Lewat ShopeePay

Media sosial lainnya yang saat ini tidak kalah populer, yaitu Facebook juga turut menghapus iklan anti vaksin COVID-19 untuk mencegah hoaks yang mungkin tersebar.

“Vaksin COVID-19 mungkin ada dalam waktu dekat. Oleh karena itu, kami memastikan ada kebijakan yang tepat untuk dapat menghapus informasi yang salah terkait vaksin COVID-19,” ucap juru bicara YouTube, Farshad Shadloo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Facebook pada Selasa 13 September merilis kebijakan global larangan iklan yang membuat orang tidak mau mendapat vaksin COVID-19.

Baca Juga: Pengajian dan Malam Bainai Sudah, Nikita Willy Akan Gelar Pernikahan dengan Indra Priawan Besok

Kebijakan Facebok dalam menghapus iklan anti vaksin COVID-19 disampaikan oleh Kepala Kesehatan Facebook, Kang-Xing Jin dan Direktur Manajemen Produk Facebook, Rob Leathern, lewat pengumuman berjudul 'Supporting Public Health Expert’s Vaccines Efforts'.

Facebook meluncurkan kampanye informasi vaksin COVID-19 baru di platform mereka untuk mendukung upaya vaksinasi.

Pengguna Facebook disuguhi dengan fitur yang akan membantu mereka untuk mengakses informasi umum tentang vaksin dan cara mendapatkannya, termasuk lokasi terdekat untuk mendapat vaksin.

Baca Juga: Gatot CS Tak Boleh Temui Aktivis KAMI yang Ditahan, Argo: Namanya Orang Mau Nengok, Ada Jadwalnya

Kampanye terkait vaksin COVID-19 akan dimulai di Amerika Serikat, namun Facebook akan mengembangkannya ke negara lain serta menambah fitur baru dalam beberapa minggu ke depan.

Media sosial besutan Mark Zuckerberg itu akan memasukkan pengingat vaksin flu yang dapat dibagikan di News Feed dan dalam 'Pusat Informasi COVID-19'.

Facebook menyebutkan tidak ingin iklan mengenai anti vaksin atau kontra vaksin ada di platform mereka.

Baca Juga: Tanggapi Fenomena Kelompok LGBT di Kalangan TNI, TB Hasanuddin: Sejak Dulu Isu Itu Sudah Ada

Perusahaan yang berpusat di California AS itu juga akan bekerja sama dengan WHO dan organisasi kesehatan global untuk melakukan kampanye pendidikan vaksin.

Iklan dengan informasi salah yang dapat membahayakan upaya kesehatan masyarakat dilarang oleh Facebook.

Iklan dengan muatan hoaks vaksin yang telah diidentifikasi oleh organisasi kesehatan global seperti WHO sudah tidak diizinkan di Facebook.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler