Bahkan Vaughan mencatat jumlah pengguna semakin hari semakin meningkat, seiring dengan cepatnya Virus Corona merebak di beberapa Negara.
Lebih lanjut, Vaughan mengatakan bahwa permainannya sudah ada sejak delapan tahun lalu di perangkat mobile dan mulai rilis ke PC sejak tahun 2016 lalu. Ia pun terus melihat jumlah pemain pada saat ada wabah penyakit baru muncul.
Baca Juga: Menang Dramatis, AC Milan Melaju ke Semi Final Coppa Italia
“Kapanpun ada wabah penyakit, kami melihat peningkatan pemain yang signifikan, karena banyak orang mencari tahu lebih tentang bagaimana penyakit menyebar dan untuk memahami kompleksitas penyebarannya,” lanjutnya.
Pada Jumat pekan lalu, 24 Januari 2020 lalu web situs perusahaan sempat down karena tingginya jumlah pengguna yang mengakses.
Terlepas dari larisnya permainan tersebut, Vaughan menekankan bahwa permainannya bukan menjadi tempat informasi mengenai virus, sebaiknya orang-orang mencari otoritas kesehatan atau WHO untuk mendapatkan informasi mengenai Virus Corona.
Baca Juga: Polres Metro Bekasi Kembali Ringkus 3 Pengedar Sabu dan Ganja yang Resahkan Warga
Informasi terbaru hingga saat ini, Otoritas Tiongkok mengumumkan peningkatan total akibat Virus Corona sudah terdeteksi di 16 negara terinfeksi dengan jumlah sebelumnya sebanyak 82 orang bertambah menjadi 106 orang. Selain itu, lebih dari 4.515 orang lainnya telah terkonfirmasi positif terinfeksi virus tersebut.***