NASA: Sampah Ruang Angkasa Bisa Sebabkan Bencana Baru di Masa Depan

- 2 Januari 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi. NASA mengatakan sampah ruang angkasa dapat menyebabkan bencana baru untuk Bumi di masa depan, begini selengkapnya.
Ilustrasi. NASA mengatakan sampah ruang angkasa dapat menyebabkan bencana baru untuk Bumi di masa depan, begini selengkapnya. /Pixabay/WikiImages

PR BEKASI – Sampah ruang angkasa akan menjadi bencana polusi berikutnya menurut para ilmuwan NASA.

Di atas krisis iklim saat ini di Bumi, umat manusia juga telah mencemari lingkungan sekitar dunia dengan setengah juta keping sampah ruang angkasa yang dapat menyebabkan bencana dalam waktu kurang dari 50 tahun.  

Pada Desember 2021 lalu, satu potongan sampah mendekati Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) yang hanya memiliki perisai perlindungan 2 sentimeter terhadap dampak sampah.

Meskipun NASA sedang memantau 28.000 keping sampah ruang angkasa saat ini, sampah kecil dapat menyebabkan kerusakan parah pada struktur apapun di ruang angkasa.

Baca Juga: Viral Nazar Seorang Pria yang Akan Keliling Monas Sambil Telanjang Jika Indonesia Cetak 2 Gol, Janji Ditagih

Pada tahun 2021, sampah ruang angkasa yang meluncur menuju ISS menabrak salah satu lengan robotnya dan meninggalkan lubang.

Sampai sekarang, pemindahan hanya menyangkut tiga atau empat potong setahun menurut Carolin Frueh, profesor di Sekolah Aeronautika dan Astronotika di Universitas Purdue, Indiana, AS.

"Saya pikir sampah ruang angkasa menjadi salah satu bencana polusi terbesar, berdasarkan apa yang kita lakukan di Bumi dan mengetahui seberapa besar masalahnya di sini," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 2 Desember 2021.

Sebagian besar sampah ruang angkasa mengorbit di sekitar Bumi dengan kecepatan sekira 17.500 meter per jam, meskipun beberapa perkiraan mengatakan bisa mencapai sekira 900.000 meter per jam.

Baca Juga: Viral Penampakan Bola Cahaya Merah di Langit, Picu Warganet Beradu Pendapat

Semakin tinggi ketinggiannya, semakin lama potongan-potongan sampah ruang angkasa itu berada di orbit.

Mayoritas sampah ruang angkasa berasal dari puing-puing satelit bekas yang dihancurkan oleh rudal.

Rusia baru-baru ini dikritik karena menghancurkan satelit era Soviet yang sudah tidak berfungsi di ketinggian sekira 500 kilometer dan menciptakan lebih dari 1.500 puing.

Administrator NASA Bill Nelson mengatakan pada saat itu sulit dipercaya bahwa Pemerintah Rusia akan melakukan tes ini dan mengancam tidak hanya astronot internasional tetapi juga kosmonot mereka sendiri yang ada di ISS.

Baca Juga: Sinopsis Episode 1 Ghost Doctor, Drama Korea Fantasi yang Dibintangi Rain dan Kim Bum

Sampah ruang angkasa juga termasuk urin manusia yang mengkristal dari dekade sebelumnya dan benda-benda yang hilang oleh astronot saat berjalan di ruang angkasa seperti spatula, tas peralatan, kamera, dan sarung tangan.

John Crassidis, seorang profesor teknik mesin dan kedirgantaraan di Universitas Buffalo di New York, AS mengatakan bahwa sampah ruang angkasa dapat menghambat operasi ruang angkasa di masa depan.

“Saya tidak berpikir orang akan menganggapnya serius seperti yang seharusnya sampai seorang manusia terluka di ruang angkasa,” katanya.

Baca Juga: Kasus Langka, Warga Korea Selatan Nekat Seberangi Perbatasan Korea Utara yang Masih Dijaga Ketat

"Ini akan mencapai titik tempat di orbit rendah Bumi, kemungkinan tabrakan akan sangat besar sehingga meletakkan sesuatu di sana tidak akan berguna," tuturnya.

Sayangnya tidak ada perjanjian internasional untuk menghentikan misi-misi ini dan tidak ada hukuman bagi negara-negara yang mengotori ruang angkasa.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x