Network
PIKIRAN RAKYAT - 15 tahun lalu, Google Maps hadir dan kini telah merevolusi cara kita melalui jalanan sehari-hari.
Google Maps hari ini merupakan sebuah alat navigasi yang sangat berguna untuk berbagai tujuan, mulai dari mencari restoran terdekat hingga mengecek lalu lintas terkini.
Jen Fitzpatrick, kepala tim Google Maps dan salah satu teknisi wanita pertama di Google, menyampaikan perjalanan masa lalu Google Maps dan rencananya untuk masa depan.
Baca Juga: Usulan Indonesia Disetujui dalam Sidang Executive Board WHO Ke 146 di Jenewa
Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Wired, Fitzpatrick menerangkan bahwa pada awal 2005, peta digital belum berkembang menjadi alat navigasi seperti sekarang.
“Hal pertama yang mengejutkan orang-orang ketika Google Maps muncul adalah fakta bahwa mesin pencari Anda dapat digunakan seperti aplikasi yang berbeda. Anda bisa memutarnya, menggesernya, dan memperbesar gambarnya.
"Dari sudut pandang teknis, hal tersebut merupakan sesuatu yang menarik dan saya pikir inovasi tersebut melahirkan aplikasi-aplikasi sejenis lainnya,” tutur Fitzpatrick.
Fitzpatrick menjelaskan bahwa hal yang luar biasa dalam melakukan pemetaan Google Maps adalah bagaimana berbagai data dari berbagai sumber disatukan dan dijadikan kenyataan oleh Google Maps.
Baca Juga: 6 Orang Terkonfirmasi Positif Abestosis, Pemkot Bandung Imbau Masyarakat Kurangi Penggunaan Asbes
Dia menambahkan, data yang terekam mengenai dunia nyata akan terasa bising dan mencocokkan fakta tentang suatu tempat dengan informasi real-time menjadi tantangan besar bagi dirinya dan timnya.
Menurutnya, salah satu inovasi terbesar selama dirinya berada di tim Google Maps adalah Google Street View.
“Street View merupakan hal yang luar biasa karena kami dapat memberikan perasaan bahwa Anda dapat “mengunjungi” berbagai tempat yang sebelumnya tidak dapat anda kunjungi.
"Seiring waktu, Street View membantu kami memahami lokasi-lokasi bangunan dan alamat-alamat tertentu.
"Street View menjadi sebuah sumber informasi yang lebih kaya daripada yang kami awalnya bayangkan,” ucap wanita lulusan Stanford tersebut.
Fitzpatrick mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi usaha para kontributor Google Maps yang sangat membantu dalam memetakan berbagai bagian dunia.
“Hal yang membuat saya bersyukur dari pekerjaan ini adalah fakta bahwa dunia nyata bergerak dengan cepat dan dengan skala besar.
"Mungkin itu terdengar biasa-biasa saja, namun ketika tugas anda adalah memetakan dunia, anda akan sangat mengapresiasi kecepatan dan skala besar tersebut.
"Para pengguna kami adalah bagian yang utama dari usaha kami, menjadi mata dan kuping kami di tempat yang tak bisa dilalui mobil Street View,” tutur Fitzpatrick.
Baca Juga: 2 Tips untuk Kurangi Notifikasi dan Iklan di Google Chrome yang Sering Mengganggu
Ketika berbicara tentang rencana Google Maps untuk lima tahun ke depan, Fitzpatrick menerangkan bahwa ada beberapa tema yang tengah digarap.
“Untuk navigasi, meski Google Maps dapat digunakan untuk berbagai moda transportasi, tetap saja fokus utamanya adalah sebagai aplikasi mengemudi.
Namun kita tahu bahwa kini cara orang-orang untuk melakukan perjalanan berkembang dengan cepat.
Saya rasa, nantinya Google Maps akan berevolusi menjadi sebuah aplikasi navigasi yang dapat mengantarkan Anda dari sana ke sini dengan baik, tanpa peduli transportasi apa yang digunakan.
Kami juga ingin memudahkan pencarian informasi sebuah tempat di Google Maps tanpa harus membuat penggunanya berganti-ganti aplikasi,” ucap wanita yang menjadi salah satu dari 30 orang pertama yang bekerja di Google tersebut.***
