YouTube Berpotensi Alami Gangguan Selama Pandemik Virus Corona

- 18 Maret 2020, 06:00 WIB
YouTube.
YouTube. //PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona.

Salah satu caranya menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah.

Belum lama ini, kebijakan baru tersebut sudah diumumkan oleh pemerintah yang tertulis dalam surat edaran dan sudah diterapkan di sebagian daerah.

Baca Juga: Tambah Jumlah Armada Transjakarta, Anies Baswedan Alihfungsikan 60 Bus Sekolah ke Rusunawa

Surat edaran tersebut salah satunya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di keramaian, begitupun dengan karyawan yang bekerja.

Beberapa perusahaan telah mengikuti aturan dari pemerintah untuk bekerja dari rumah, hal tersebut dilakukan agar penyebaran virus corona tidak menyebar luas.

Seperti yang diketahui jumlah kasus yang terkonfirmasi positif virus corona semakin meningkat.

Baca Juga: Abaikan Perintah Chelsea untuk Isolasi Diri, Mason Mount 'Nakal' Bermain Sepakbola dengan Pemain Lawan

Kebijakan bekerja di rumah atau work from home ini bukan hanya diterapkan di Indonesia.

Perusahaan besar di luar negeri pun juga ikut menerapkan kebijakan tersebut, salah satunya perusahaan Alphabet Inc.

Alphabet Inc merupakan perusahaan teknologi raksasa yang merupakan induk dari Google dan YouTube.

Baca Juga: Tim ONIC Olympus Jadi Juara Baru Turnamen Free Fire Indonesia Masters 2020

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters, pihaknya memperkirakan platform berbagi video tersebut berpotensi akan mengalami banyak kendala karena karyawan mereka sebagian bekerja dari rumah akibat pandemik virus corona.

"Beberapa pengguna, pengiklan, pengembang dan penerbit mungkin akan mengalami penundaan dalam bantuan dukungan untuk beberapa layanan yang tidak mendesak. Layanan itu sekarang didukung terutama lewat obrolan, email dan kanal layanan swalayan," kata Google.

Google mengurangi jumlah karyawan yang masuk ke kantor selama pandemik ini, seperti halnya di Indonesia.

Baca Juga: Rachel Vennya hingga Awkarin Galang Dana Bersama Lewat 'Kita Bisa' untuk Lawan Virus Corona

Begitupun dengan divisi YouTube yang kebanyakan bergantung pada kecerdasan buatan dan mesin otomatis untuk mengatasi kendala konten.

Meski sudah menggunakan kecerdasan buatan, Google umumnya tetap memakai tinjauan manusia, tetapi terkadang hasil tinjauan mesin tidak seakurat tinjauan manual.

Selain itu, respon YouTube untuk pengajuan banding konten juga akan melambat karena kebijakan terbaru untuk bekerja di rumah.

Baca Juga: Semprotan Air Garam dari Pendeta Sebabkan 46 Kasus Baru Virus Corona di Korea Selatan

Tinjauan manusia untuk produk Google lainnya yang sama-sama diperkirakan akan menjadi lambat antara lain untuk iklan di Google Ads, aplikasi yang masuk ke Google Play Store dan fitur bisnis di Google Maps.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x