Matahari Tepat di Atas Ka'bah, Catat Tanggal dan Cara untuk Cek Kembali Arah Kiblat Salat Anda

- 14 Juli 2020, 14:31 WIB
Info koreksi arah kiblat.*
Info koreksi arah kiblat.* /Kemenag/

PR BEKASI - Kementerian Agama RI (Kemenag) menyatakan matahari akan tepat berada di atas Ka'bah, Makkah, Arab Saudi pada Rabu, 15 Juli 2020 dan Kamis, 16 Juli 2020.

Fenomena ini bisa dijadikan momentum yang baik untuk memeriksa kembali arah kiblat salat umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim mengatakan bahwa matahari nanti akan ada di atas Kabah pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA di masing-masing hari.

Baca Juga: Tidak Ingin Kecolongan, Pemerintah Pastikan Saat Ini Tidak Ada Virus Flu Babi Baru di Indonesia 

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Agus Salim dalam keterangannya yang dikutip dari Kemenag RI pada Selasa, 14 Juli 2020.

Menurutnya, fenomena semacam itu dikenal sebagai "Istiwa A'dham" atau "Rashdul Qiblah" yaitu waktu matahari di atas Ka'bah dengan bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

"Peristiwa yang sama terjadi juga pada 27 dan 28 Mei 2020 yang lalu,” ucapnya.

Dikutip dari BMKG, fenomena di Indonesia Barat dan Tengah, tidak akan terjadi di Indonesia bagian Timur dan juga sebagian Indonesia Tengah bagian Timur.

Baca Juga: Dua TNI Gadungan Berhasil Dibekuk di Bandung Usai Ratusan Kali Membegal 

Penentuan arah kiblat untuk WIT dapat dilakukan saat Matahari di atas di antipoda Kabah (sebalik dari arah Kabah) yang terjadi setiap 16 Januari pukul 6.29 WIT dan 28 November pukul 6.09 WIT.

Momentum tersebut, lanjut Agus, dapat digunakan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat.

Caranya dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat "Rashdul Qiblah".

Agus mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, seperti menggunakan bantuan lot/bandul atau bangunan yang benar-benar tegak lurus.

Baca Juga: WNA Predator 305 Anak di Bawah Umur Tewas Bunuh Diri, Polisi Ungkap Penyebab Kematiannya

"Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom," katanya.

Jam yang akan digunakan untuk kalibrasi arah kiblat dapat disesuaikan dengan jam atom BMKG di http:/jam.bmkg.go.if atau https://ntp.bmkg.go.id.

Setelah itu, lakukan kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah pukul 16.27 WIB. Perhatikan arah bayangan yang terjadi pada alat yang digunakan untuk mengalibrasikan arah kiblat.

Kemudian, tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat. Garis yang ditarik itulah arah kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Ka'bah.

Untuk diketahui, secara tanggal dan waktu, fenomena alam serupa terjadi sama seperti peristiwa pada tahun 2018.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x