Kuliah Subuh Ramadhan 2022: Menyambut Bulan Penuh Berkah dan Keistimewaannya

- 3 April 2022, 04:40 WIB
Ilustrasi Ramadhan. Kuliah subuh Ramadhan 2022, keistimewaan dan menyambut bulan penuh berkah.
Ilustrasi Ramadhan. Kuliah subuh Ramadhan 2022, keistimewaan dan menyambut bulan penuh berkah. /Pixabay / xegxef.

PR BEKASI - Umat Islam saat ini tengah menyambut datangnya bulan Ramadhan 2022.

Mengisi waktu luang sesudah santap sahur, simak kuliah subuh Ramadhan 2022.

Tema kuliah subuh Ramadhan 2022 ini adalah menyambut bulan penuh berkah dan keistimewaannya.

Baca Juga: Akhirnya Kim Seon Ho Muncul Setelah Skandal dengan Mantan Pacarnya, Penampilan Jadi Sorotan

Di bulan penuh berkah ini, perlu diketahui keistimewaannya.

Tema kuliah subuh Ramadhan 2022 ini pernah muat di Portal Jember dengan judul "Ceramah Pendek KULTUM RAMADHAN 2022 Singkat dan Padat tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan,".

Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah.

Baca Juga: Banyuwangi Dulu Kota Santet, Bupati Ipuk Fiestiandani Bocorkan Rahasia di Balik Julukan Kota Festival

Satu hal yang tidak kita ragukan bahwasannya berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah nikmat yang besar, nikmat yang sangat mulia yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita. Dan kita tidak tahu, boleh jadi Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir kita.

Oleh karena itu maka menjadi keharusan kita, menjadi kewajiban kita seorang Muslim yang menyadari hal ini untuk meningkatkan kesungguhan kita dalam mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai macam ibadah dan amal shalih.

Dan diantara hal yang menunjukkan istimewanya bulan Ramadhan dan bahwasannya dia adalah tamu yang agung, tamu yang mulia dan nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah mengisi Ramadhan dengan baik, dengan puasa yang berkualitas, itu bisa menyebabkan seseorang mendapatkan pahala yang bisa menyaingi pahala yang didapatkan oleh orang yang mati syahid.

Baca Juga: Info Jam Kerja Guru, PNS, dan Non PNS DKI Jakarta selama Ramadhan 2022

Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasannya orang yang gugur di medan jihad adalah orang yang sangat besar ganjarannya, seorang yang sangat mulia kedudukannya disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun orang yang matinya tidak mati syahid bisa mendapatkan pahala yang menyayangi atau bahkan lebih unggul daripada pahalanya orang yang mati syahid dan diantara sebabnya adalah ketika dia mengisi Ramadhan dengan baik. Ramadhannya adalah Ramadhan yang berkualitas.

Sebagaimana dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dan hadits ini dinilai shahih oleh Al-Albani, di riwayat tersebut diceritakan bahwa dimasa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terdapat tiga orang yang berkawan. Dua diantaranya gugur sebagai syahid di medan jihad. Kemudian setahun setelah itu yang ketiga meninggal dunia.

Baca Juga: Dani Pedrosa Tekuni Karier Baru, Siap Tancap Gas dan Kembali ke Trek

Ternyata setelah kemudian tiga orang tadi meninggal dunia, ada salah satu Sahabat yang melihat dalam mimpi bahwasanya orang yang ketiga, yang matinya di atas kasur, tidak mati sebagai syahid, kedudukannya di akhirat malah lebih dulu masuk surga dibandingkan dua kawannya yang gugur sebagai syahid.

Satu hal yang mengherankan. Dan ini pun juga telah mengharamkan para Sahabat. Maka para Sahabat pun datang menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menceritakan hal ini. Maka lihat apa komentar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Nabi katakan:

أَلَيْسَ قَدْ مَكَثَ هَذَا بَعْدَهُ سَنَةً

“Bukankah orang yang ketiga itu umurnya lebih panjang satu tahun?”

Baca Juga: Dani Pedrosa Tekuni Karier Baru, Siap Tancap Gas dan Kembali ke Trek

وَأَدْرَكَ رَمَضَانَ

“dengan tambahan umur satu tahun itu dia berjumpa Ramadhan tahun selanjutnya”

فَصَامَهُ

“dan dia berpuasa dengan baik dengan puasa yang berkualitas di Ramadhan tersebut,”

وَصَلَّى كَذَا وَكَذَا مِنْ سَجْدَةٍ فِى السَّنَةِ

“dan dia telah selama satu tahun mengerjakan shalat sekian ribu rakaat jumlahnya”

Baca Juga: Diduga Pemilik Affiliator Trading Binary Option Oxtrade, Kapten Vincent Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

فَمَا بَيْنَهُمَا أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ

“Maka diantara keduanya (antara yang mati belakangan yang meninggal belakang dengan yang duluan) terdapat jarak yang lebih jauh daripada antara langit dan bumi.”

Allahu Akbar.. Satu fadhilah yang sangat luar biasa..

Ada satu Sahabat yang meninggal dunia di atas kasur, di atas tempat tidurnya, namun dia mendapatkan kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada dua kawannya yang mati sebagai syahid dengan jarak antara langit dan bumi.

Apa sebabnya?

Baca Juga: Bocoran One Piece 1045, Luffy Semakin Kuat dengan Gear Kelima hingga Jatuhkan Kaido

Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karena dia umurnya lebih panjang satu tahun. Pada saat itu dia berpuasa Ramadhan dan puasanya adalah puasa yang berkualitas dan tentu selama satu tahun tersebut dan mengerjakan sekian banyak shalat fardu dan shalat-shalat sunnah. Karena itulah jarak antara dia dengan dua kawannya adalah jarak antara langit dan bumi.

Hal ini menunjukkan betapa mulianya tamu Ramadhan. Betapa dia adalah nikmat besar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita. Dan sungguh celaka, dan sungguh siallah orang yang ceroboh ketika dia berjumpa dengan Ramadhan dan tidak bisa mengisi Ramadhan secara baik, tidak bisa mengisi Ramadhan dengan maksimal. Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat memalukan. Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat tragis dan menyedihkan.

Maka mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kepada kita hidayahNya dan menuntun langkah-langkah kaki kita sehingga kita menjadi orang-orang yang sukses di bulan Ramadhan dan kita keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah