“مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْ
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).
Baca Juga: Arus Mudik Idul Fitri 2022, Polisi Sebut Belum Ada Kecelakaan Terjadi
Selain hadist di atas, Ibnu Majah juga meriwayatkan hadist dengan nada serupa. Begini isi hadist tersebut,
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " صُمْ شَوَّالاً " . فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالاً حَتَّى مَاتَ
Artinya: Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, "Puasalah di Bulan Syawal." Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat (HR Sunan Ibnu Majah).
Baca Juga: Oleh-oleh Khas Cirebon Jawa Barat, Cocok jadi Buah Tangan Mudik Lebaran 2022
Selain itu puasa 6 hari pada Bulan Syawal juga memiliki keutamaan diantaranya, penyempurna ibadah, pahala berlipat, media taqqarub, dan tanda syukur dan iman. Demikianlah ulasan mengenai keutamaan dari puasa 6 hari di Bulan Syawal.***(Agung Kurniawan/Portal Jember)