Hidup Penuh Dilematis, Ini Empat Tips untuk Kamu Para Generasi Sandwich

- 2 September 2020, 17:00 WIB
lustrasi generasi sandwich yang rentan terserang stres.
lustrasi generasi sandwich yang rentan terserang stres. /Pexels /riccardo bresciani

PR BEKASI - Di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, dampak yang dirasakan tidak berhenti pada perekonomian masyarakat yang menjadi menurun. Namun juga menyasar hingga masalah beban pikiran dan mental.

Para pelaku usaha yang mengharuskan menutup tokonya, karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), dan pada banyak sektor perekonomian yang ikut rebah.

Apalagi jika terjadi pada generasi sandwich, tentu akan semakin memperburuk dirinya.

Generasi sandwich adalah sebutan bagi kalangan yang memiliki beban tanggung jawab terhadap generasi atas dan bawah seperti orang tua, kakak-adik, pasangan, dan anak.

Baca Juga: Sayurbox Hadir di Surabaya dan Bali, Jual Produk Petani dan Produsen Lokal

Sebutan itu, mengambil istilah dari bentuk sandwich yang memiliki lapisan roti dan isi.

Dengan tanggung jawab yang besar itu, tentu tidak sedikit di antara mereka yang terserang masalah stres sejak dini karena harus membiayai kebutuhan guna kelangsungan hidup dan kesejahteraan anggota keluarga.

Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan, Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan,  sudah menjadi kultur orang Asia membalas budi orang tuanya dengan merawat mereka di hari tua sebagai bakti dan kasih sayang.

Meski begitu, generasi sandwich berkewajiban mengasuh serta memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya dan diri mereka secara pribadi.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Hampir Kena Tipu Undian Berhadiah, Penipu Langsung Minta Maaf Saat Tahu Anak Jokowi

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Vera menjelaskan, "Karena multiperan yang mereka jalani, generasi sandwich ini rentan stres karena banyaknya tekanan, antara lain masalah keuangan, kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan rumah tangga."

Selain itu, menurut Vera juga, hal itu disebabkan oleh faktor waktu. Banyaknya tugas yang mesti dikerjakan, menjadikan mereka mengabaikan kondisi diri sendiri.

Guna menghindari stres dan tekanan, menurut Vera, mereka perlu untuk melakukan komunikasi dengan generasi sebelum dan sesudahnya.

Vera juga memberikan beberapa prinsip utama guna mewujudkan generasi sandwich yang bahagia.

Baca Juga: Khawatir Rusak Moral Bangsa, Pakistan Blokir Tinder, Grindr, dan Aplikasi Kencan Lainnya

Temukan waktu untuk diri

Waktu yang digunakan untuk orang tua dan anak-anak secara bersamaan membuat Anda perlu menyisihkan waktu untuk diri pribadi dengan beristirahat atau melakukan sesuatu yang membuat senang dan tenang.

"Harus ada jeda di antara kerusuhan mengurusi semua, enggak usah merasa bersalah. Saat memperhatikan diri kita sendiri, ini juga untuk kepentingan orang lain," ujar Vera.

Cari dukungan

Bagikan beban atau kepenatan yang dirasakan dengan menceritakan aktivitas yang tengah dihadapi kepada sahabat atau orang yang kamu anggap bisa mendengarkan curahan hati kamu.

Dengan begitu bebanmu akan berkurang, dan akan mendapatkan dukungan moral yang memulihkan.

Baca Juga: Segera Salurkan Bansos Beras Bagi 10 Juta Keluarga, Mensos: Tidak Mudah Menjangkau Warga Pelosok

Buat skala Prioritas

Agar tidak menumpuk dan membebani, buatlah skala prioritas, mana yang darurat, sangat penting, lebih penting, penting, atau bisa ditunda sementara waktu.

Dengan begitu semuanya dapat diatasi secara bertahap.

Realistis

Setiap orang memiliki batasan fisik maupun pikiran, ukur kemampuan diri dan jangan memaksakan semua hal harus ditanggung sendiri.

"Generasi sandwich ini ada di posisi dilematis, kalau terpaksa harus membantu ya bantu, kalau enggak bisa ya disampaikan saja. Balik ke skala prioritas mana yang penting buat saya dan keluarga," kata Vera.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x