Cek Fakta: Gempa Susulan Kabarnya Lebihi Palu, Masyarakat Diminta Keluar dari Mamuju Sulawesi Barat

19 Januari 2021, 15:08 WIB
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban gempa bumi di Rumah Sakit Mitra Manakarra di Mamuju, Sulawesi Barat, Senin, 18 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Baru-baru ini beredar narasi di media sosial yang mengeklaim masyarakat diminta untuk keluar berbondong-bondong dari wilayah Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) lantaran akan terjadi gempa susulan.

Disebutkan juga Jubir BMKG menyebut bencana ini akan berpotensi melebihi Palu, dengan kekuatan gempa 7 SR sehingga dapat menimbulkan tsunami dan likuifaksi.

Namun berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Kominfo, 19 Januari 2021, narasi yang mengeklaim masyarakat diminta keluar dari wilayah Mamuju, Sulawesi Barat karena akan terjadi gempa susulan adalah klaim yang keliru atau hoaks.

Baca Juga: Profesor Harvard Klaim Komet yang Melintasi Bumi pada 2017 Merupakan Bukti Nyata Adanya Alien 

Narasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dengan isi sebagai berikut:

"Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Sdh tepat bu kabalai menginstruksikan kami utk keluar mamuju, hasil rakor malam ini bbrapa jam yg lalu yg dihadiri Gub, forkopimda, BMKG pusat, Kepala BNPB pusat.

Semua yg mngikuti rapat trsebut trmasuk insan pers berubah tegang setelah mndengar pnjelasan Jubir BMKG pusat bahwa bencana ini akan lbh brpotensi melebih Palu, jd mmang diharapkan tmn2 bisa mninggalkan mamuju sesegera mngkin.

Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Bhwa BMKG menarget akan ada gempat 7.0 SR atau bisa lebih, dan ada potensi tsunami dan lukuifaksi.

Baca Juga: Bicara Soal Kekecewaan Sepanjang 2020, Nana Mirdad: Orang-orang Makin Cuek dan Gak Peduli 

Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Maaf bu kabalai dan tmn2 skalian bhwa tdk ada maksud sy membuat rasa cemas atau menakut2i tp sy merasa info ini wajib sy share utk kewaspadaan dan bahan prtimbangan tmn2."

Faktanya, BMKG telah merilis informasi mengenai adanya potensi gempa susulan di wilayah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Akan tetapi BMKG memastikan bahwa kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari lalu.

Lebih lanjut, BMKG pun meminta agar masyarakat tetap tenang namun tetap waspada guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan tersebut.

Baca Juga: Ternyata Vokalis Band Ini 'Nimbrung' Saat Jokowi Temui Pengungsi Banjir Kalsel, Akui Tak Disengaja 

“Perlu mewaspadai adanya gempa susulan, tetapi tidak akan sampai sebesar 8,2 Magnitudo. Kurang lebih sebesar kemarin (Magnitudo 6,2), itu yang paling besar. Tetapi akan lebih banyak yang lebih rendah dari kemarin,” kata Dwikorita.

Wilayah Majene dan Mamuju, Sulbar diketahui kembali diguncang gempa Senin, 18 Januari 2021 pukul 12.11.18 WITA.

Berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan hingga Senin siang atau hari kelima pasca-gempa magnitudo 5,9 Kamis lalu, tercatat lindu sebanyak 39 kali terjadi di wilayah ini.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa yang baru saja terjadi memiliki magnitudo 4,2," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Paranormal Sering Dapat 'Wangsit' dari Bisikan Gaib, Ilmuwan Klaim Fakta Lainnya 

Dia menjelaskan, episenter terletak pada koordinat 2,91 LS dan 118,99 BT, tepatnya di darat pada jarak 27 kilometer arah tenggara Kota Mamuju dengan kedalaman 10 kilometer.

"Seperti rentetan gempa sebelumnya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Mamuju-Majene dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ucap Daryono.

Gempa ini, menurut dia, menimbulkan guncangan yang dirasakan di Majene dan Mamuju dalam skala intensitas II MMI, namun tidak berpotensi tsunami.

Dalam kesempatan yang sama Kepala MKG Dwikorita juga menanggapi informasi itu, ia menegaskan bahwa informasi mengenai imbauan pemerintah untuk mengosongkan wilayah Mamuju adalah tidak benar.

Baca Juga: Sebut Ingin Ikut Papahnya Tinggal di Bali, Gading Marten Beri Dua Syarat Khusus untuk Gempi 

Dwikorita menyampaikan, pemerintah sama sekali tidak pernah meminta masyarakat untuk keluar dari Mamuju.

Dia menyatakan informasi yang dikeluarkan BMKG adalah imbauan masyarakat untuk menjauhi bangunan yang sudah roboh sehingga diharapkan informasi itu dapat disikapi dengan baik dan tetap tenang.

“Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Yang kami imbau adalah jauhilah bangunan-bangunan yang sudah runtuh. Jauhilah lereng yang rawan longsor dan cukup jauh dari pantai,” kata Dwikorita.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler