Cek Fakta: Banyak Umat Islam di Arab Saudi Dikabarkan Murtad Usai Pandemi Corona, Simak Faktanya

8 Mei 2020, 03:05 WIB
PEJABAT Tinggu Uni Emirat Arab mengikuti upacara toleransi agama di Gereja St Anthony Coptic Orthodox Cathedral di Abu Dhabi, UEA, pada 2018.* /ALBAYAN/

PIKIRAN RAKYAT - Tersiar kabar di media sosial Facebook yang menyatakan banyak umat Islam di Arab Saudi murtad setelah virus corona atau Covid-19 mewabah.

Mafindo melaporkan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, kabar tersebut dikonfirmasi sebagai hoaks kategori false content.

Kabar itu pertama kali dibagikan pemilik akun Facebook Ruztam Bolang pada 28 April 2020.

Dia mengunggah tautan menuju video di YouTube dengan judul Masyaallah pembukaan greja di makkah.

Baca Juga: Ramal Banyak Artis Kena Narkoba Tahun 2020, Roy Kiyoshi Jilat Ludah Sendiri

Bersama tautan itu, pemilik akun Facebook Ruztam Bolang menuliskan narasi, "Puji Tuhan, Setelah adanya Virus Covid-19. Umat Islam Arab banyak yang murtad."

Hingga Kamis 7 Mei 2020, unggahan itu telah dibagikan 669 kali dan dikomentari oleh 105 pengguna Facebook lainnya.

Sementara video di kanal YouTube Yang Tersembunyi yang ditautkan dalam unggahan di Facebook itu diunggah pada 15 Januari 2020. Video tersebut kini telah ditonton lebih dari 91.000 kali.

Video itu menampilkan sekelompok orang berjalan memasuki gereja, duduk, dan mengikuti upacara yang digelar di gereja itu. 

Baca Juga: ABK Indonesia Disiksa di Kapal Tiongkok, Edhy Prabowo: Kami Minta Tanggung Jawab Mereka

Berdasarkan laporan media yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), alroeya.com, faktanya, video itu adalah rekaman peristiwa di Gereja St. Anthony Coptic Orthodox Cathedral di Abu Dhabi, bukan di Mekkah.

Dalam artikel yang dipublikasikan Albayan.ae, video tersebut disebut merupakan kegiatan di Gereja di Abu Dhabi dalam rangka mengembangkan semangat hidup berdampingan antaragama dan menumbuhkan toleransi pada 2018. 

Upacara di gereja itu dihadiri Presiden UEA Sheikh Khalida bin Zayed Al Nahyan, Penasihat Kementerian Urusan Presidensial Ali Al Hashemi, serta Ketua Otoritas Umum untuk Urusan Islam dan Wakaf, Dr. Muhammad Matar Al Kaabi.

Dapat disimpulan bahwa video yang diklaim sebagai pembukaan gereja di Mekkah adalah klaim salah.

Artikel dari dua media timur tengah yang melaporkan acara di Gereja di Abu Dhabi itu tidak menyinggung apa-apa terkait pemurtadan. Bahkan virus corona yang diklaim sebagai penyebab murtad belum menyebar saat itu.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler