PIKIRAN RAKYAT - Sejak Rabu 6 Mei 2020, berita terkait ABK (Anak Buah Kapal) Indonesia di kapal Tiongkok dari media nasional Korea Selatan, MBC, viral diperbincangkan oleh warganet.
Terlebih setelah kabar tersebut diangkat dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh YouTuber Korea Roemit, Jang Hansol.
Laporan MBC mengatakan bahwa pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai ABK di kapal ikan tuna dengan bendera Tiongkok Long Xin 605, Long Xin 629, dan Tian Yu 8 dipekerjakan dengan tidak layak dan menelan banyak penderitaan selama berlayar.
Selama 13 bulan berlayar, mereka hanya mendapatkan upah Rp 1,7 juta. Dari 30 jam kerja para ABK hanya mendapatkan kesempatan untuk istirahat selama 6 jam, itupun di jam makan.
Baca Juga: Temukan Bukti Konspirasi Covid-19, Jerinx: RS di Luar Negeri Kosong, Kata Teman Saya
Dapat disimpulkan para ABK bekerja 18 jam per hari, mirisnya, mereka bekerja dengan posisi berdiri.
Faktor kelebihan jam kerja, dan tidak layaknya asupan membuat para ABK Indonesia mengalami masalah kesehatan, saat nelayan Tiongkok minum air mineral, ABK Indonesia hanya diperkenankan minum air laut yang telah difilter.
Hasilnya, empat dari 18 ABK Indonesia telah meninggal dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo akan melakukan investigasi terkait eksploitasi ABK Indonesia tersebut dan jika benar akan melaporkan ke Regional Fisheries Management Organization (RFMO) agar perusahaan dan kapal diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.