Cek Fakta: Covid-19 Dituding Bukan Virus, Melainkan Konspirasi Jaringan 5G, Simak Faktanya

8 Mei 2020, 21:21 WIB
ILUSTRASI jaringan 5G.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Beredar informasi mengenai klaim bahwa virus corona atau Covid-19 bukan sebuah virus, akan tetapi ia merupakan jaringan 5G.

Teori konspirasi bermunculan di tengah pandemi. Misalnya salah satu musisi Indonesia, yakni Jerinx SID yang mengatakan rumah sakit di luar negeri kosong.

Klaimnya tersebut dia katakan berdasarkan informasi yang dia dapat dari temannya yang berada di luar negeri.

Selain itu, teori konspirasi yang merebak adalah virus corona sengaja diciptakan oleh Bill Gates, namun hal ini belum terbukti.

Baca Juga: Wabah Corona Belum Usai, Berikut 3 Alasan PKN STAN Tidak Buka Pendaftaran Tahun ini 

Baru-baru ini telah beredar informasi yang diduga teori konspirasi dengan klaim bahwa Covid-19 bukanlah virus, melainkan jaringan 5G.

Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata informasi ini adalah hoaks dan masuk dalam kategori misleading content.

Hasil pantauan Pikiranrakyat-bekasi.com, dari akun Instagram Jabar Saber Hoaks, pada Jumat, 8 Mei 2020, memberikan penjelasan mengenai informasi yang disebutkan di atas.

Infromasi ini awalnya berasal dari banyaknya aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks, mengenai informasi dengan narasi Covid-19 bukanlah virus tapi jaringan 5G.

Baca Juga: Gagal Operasi Plastik, Wanita ini Terpaksa Tidur dengan Mata Terbuka Setiap Malam 

Orang-orang sengaja menakuti masyarakat dengan virus palsu saat menara-menara 5G dibangun di seluruh dunia.

Setelah ditelusuri faktanya, mengutip dari laman resmi pemerintah mengenai perkembangan Covid-19 pada covid19.go.id, dijelaskan Organisasi periksa fakta di Inggris Full Fact telah melakukan penelusuran.

Full Fact menyatakan belum ada bukti sahih bahwa sinyal 5G berbahaya bagi tubuh manusia.

Mereka juga menjelaskan jaringan 5G ditransmisikan melalui gelombang radio yang tak terionisasi.

Baca Juga: UNAIR Temukan Varian Baru Virus Corona di Jawa Timur, Diberi Nama East Java 

Sehingga bisa disimpulkan tak merusak DNA dalam sel. Karena itu, jaringan 5G yang sudah digunakan masih dalam batas aman.

Tiongkok juga tak menjadi satu-satunya negara yang memiliki banyak menara jaringan 5G. Justru Korea Selatan menjadi negara pertama yang menggunakan 5G.

Adapun soal penyebutan nama Bill Gates sebagai salah satu biang keladi di balik pandemi virus corona karena saat ini ia membuat vaksin itu tak benar.

Sebab Bill Gates melalui Bill and Melinda Gates Foundation mendonasikan dana pada Pirbright Institute untuk meneliti dan mematenkan vaksin avian infectious bronchitis virus (IBV) pada tahun 2015, bukan Covid-19.

Baca Juga: Beraksi di Tengah Pandemi, Seekor Monyet Tertangkap CCTV Bobol ATM di India 

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan tudingan Covid-19 merupakan jaringan 5G tak benar.

Konten tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: JABAR SABER HOAKS

Tags

Terkini

Terpopuler