Beredar Kabar Kenakan Masker Terlalu Lama Menyebabkan Penyakit Hiperkapnia, Simak Faktanya

30 Mei 2020, 10:00 WIB
PERHATIKAN beberapa hal agar penggunaan masker tidak mengakibatkan kerusakan kulit.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Telah beredar sebuah kabar di media sosial yang mengklaim bahwa memakai masker wajah dalam waktu yang lama dapat menyebabkan hiperkapnia.

Hiperkapnia adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh penumpukan karbon dioksida dalam darah.

Klaim tersebut dipublikasikan di Facebook oleh akun bernama Bx Mx pada tanggal 7 Mei 2020, dan telah dibagikan oleh lebih dari 250 kali.

Baca Juga: New Normal di Indonesia Siap Diterapkan, Muhammadiyah Tak Setuju jika Rumah Ibadah Kembali Dibuka

Bersamaan dengan klaim tersebut, akun bernama Bx Mx menuliskan sebuah narasi dalam unggahannya sebagai berikut.

"Pemakaian masker wajah berkepanjangan akan menyebabkan masalah pernapasan yang akan mengakibatkan gelombang kedua Covid-19. Perhatikan negara-negara yang mengenakan masker wajah memiliki gelombang kedua Covid-19 tertinggi," tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, klaim yang dibagikan oleh akun Facebook Bx Mx adalah klaim yang menyesatkan.

Baca Juga: Cuitan Porno dan Terlibat dalam Majalah Playboy, Dirut TVRI Iman Brotoseno Jawab Kritikan Netizen

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui situs resminya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, memberikan fakta yang sebenarnya mengenai klaim tersebut.

Gambar yang diunggah Bx Mx pada awalnya diterbitkan di WikiJournal of Medicine dan dikreditkan ke Mikael Haggstrom, seorang dokter di Swedia dan pencipta WikiJournal of Medicine.

Akan tetapi dalam gambar asli tidak mengatakan bahwa memakai masker wajah dalam waktu lama dapat menyebabkan hiperkapnia.

Baca Juga: Jelang New Normal, PLN Siapkan Tiga Fase Protokol Pelaksanaan Kerja

Sudah jelas bahwa gambar yang diunggah akun tersebut adalah hasil editan. Berikut ini perbandingan tangkapan layar foto dalam unggahan yang menyesatkan (kiri) dan foto asli di WikiJournal of Medicine (kanan):

Tangkapan layar foto dalam unggahan yang menyesatkan (kiri) dan foto asli di WikiJournal of Medicine (kanan) Kominfo

Menurut situs web medis yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yakni WebMD, hiperkapnia adalah keadaan ketika seseorang tidak dapat bernapas secara normal dan kabon dioksida terbentuk dalam aliran darah, yang menyebabkan keseimbangan pH darah menjadi lebih asam.

Gejala hiperkapnia biasanya adalah kecemasan, sakit kepala, dan sesak napas.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Kembali Dilanjutkan, Rute Diperpanjang Hingga Surabaya

Sementara itu, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand menerbitkan infografis pada 17 April 2020, dengan mengatakan tidak ada bukti bahwa penggunaan masker wajah yang dalam waktu lama dapat menyebabkan perubahaan keseimbangan pH darah manusia.

"Mengenakan masker untuk waktu lama bisa menyebabkan sesak napas. Namun, saat ini tidak ada bukti penelitian yang menyatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan darah berubah menjadi asam, karena keadaan di mana darah menjadi asam (Asidosis) adalah kelainan darah atau cairan yang tidak seimbang dalam tubuh kita," kata Departemen Pengendalian Penyakit Thailand.

Rumah Sakit (RS) Thonburi di Bangkok, Thailand juga membantah klaim tersebut di akun Twitter pada 7 Maret 2020, mengatakan bahwa memakai masker wajah untuk waktu yang lama tidak akan menyebabkan darah menjadi asam.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler