Cek Fakta: Menkes Terawan Dikabarkan Dianugerahi Piala Penghargaan dari WHO Atas Prestasinya

11 November 2020, 21:14 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto. /Instagram/@official_lefrid/

PR BEKASI – Beredar narasi di media sosial yang mengklaim bahwa Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes) Terawan Agus Putranto mendapatkan penghargaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Narasi tersebut beredar di Media Sosial Facebook oleh akun bernama Riyanto Moge Stang yang dibagikan ke grup BANTENG SEJATI PANTANG MUNDUR, pada Senin, 9 November 2020

Akun tersebut menyematkan narasi tersebut ke dalam sebuah foto yang memperlihatkan Terawan tengah memegang penghargaan.

Baca Juga: Dianugrahi Penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana, Airlangga Hartanto Banjir Dukungan dan Doa

Unggahan tersebut telah mendapatkan 11 komentar, 33 reaksi serta disukai sebanyak 33 pengguna.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Rabu, 11 November 2020, klaim bahwa Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes) Terawan Agus Putranto mendapatkan penghargaan dari WHO adalah klaim yang keliru atau hoaks.

Adapun pesan berantai tersebut sebagai berikut:

Baca Juga: Beruntung! Pemulung yang Sedang Ngaji di Trotoar Diangkat Anak, Syekh Ali Jaber: Nanti Umrah Bareng

"Piala Penghargaan dari WHO untuk Pak Terawan.Woi Nazwa lihat tuh g usah Sombong loe"

Faktanya, foto tersebut diabadikan pada saat dr. Terawan menerima penghargaan berupa Lifetime Achievement Award dari Ketua Umum Leprid Paulus Pangka di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada 17 Juni 2019.

Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) memberikan apresiasi berupa Lifetime Achievement Award kepada Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Mayjen TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI.

Baca Juga: Anies Baswedan Cs Dipertanyakan PSI Soal Anggaran Pemakaman Ratusan Miliar, Wagub DKI Buka Suara

Apresiasi ini diberikan atas prestasi dr. Terawan sebagai penemu metode cuci otak (brain wash) dengan modifikasi program Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk penyakit stroke.

"Metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten 'Terawan Theory'. Kini dr. Terawan telah berhasil membuktikan kepada dunia medis, meski menjadi dokter militer dan juga menjabat Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta," kata pengelola akun Official Leprid (@official_lefrid), 2 Agustus 2019.

Dengan demikian, klaim piala penghargaan dari WHO untuk Terawan adalah salah, karena tidak sesuai fakta dan termasuk pada kategori konten yang salah (false content)

Baca Juga: Program Smart Card dan Scan Wajah Masuk DPR, Formappi: Proyek Basah di Tengah Pandemi Covid-19

Adapun yang dimaksud dengan false content adalah ketika konten yang asli dopadankan dengan konteks informasi yang salah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler