Cek Fakta: Badai Panas hingga 41 Derajat Dikabarkan Akan Terjadi di Indonesia, Simak Faktanya

- 19 Mei 2020, 16:45 WIB
ILUSTRASI cahaya matahari.*
ILUSTRASI cahaya matahari.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar kabar di platform media sosial Facebook yang mengklaim bahwa di Indonesia akan terjadi badai panas Equinox.

Dalam kabar yang diunggah disebutkan fenomena alam tersebut akan terjadi selama lima hari sejak 17 Mei 2020.

Fenomena badai panas tersebut membuat suhu di seluruh Indonesia akan mencapai 41 derajat celsius disebabkan Matahari akan tepat melintasi garis Equator atau khatulistiwa.

Namun setelah ditelurusi kabar yang beredar di media sosial itu merupakan hoaks.

Baca Juga: Trump Sebut Telah Konsumsi Obat Malaria, di Saat Banyak Pihak Pertanyakan Kemanjurannya 

Situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com pada 19 Mei 2020, menyampaikan fakta sebenarnya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu maksimum di wilayah Indonesia masih cukup normal berkisar antara 31 hingga 36 derajat celcius sepanjang Mei 2020.

BMKG juga meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari fenomena Equinox.

Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas pada siang hari terlebih bagi yang sedang menjalankan puasa.

Baca Juga: Sebabkan Kerumanan Saat PSBB, Polisi Lakukan Penyegelan di Dua Pusat Niaga 

"Fenomena ekuinox bukanlah fenomena badai panas atau gelombang panas atau heat wave yang kerap terjadi di daerah lintang menengah dan tinggi seperti di India, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa," kata Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal.

Fenomena gelombang panas adalah fenomena suhu udara lebih panas lima derajat Celsius dari ambang batas suhu normal suatu wilayah.

Diberikatan sebelumnya oleh tim Pikiran-Rakyat.com saat fenomena ini berlangsung, matahari dengan bumi memiliki jarak paling dekat.

Sehingga, wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran matahari yang lebih.

Baca Juga: Tiongkok Dukung Penyelidikan Covid-19 Setelah Didesak 100 Negara Namun Menunggu Hingga Pandemi Reda 

Namun, fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.

Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki periode transisi atau pancaroba. Maka ada baiknya, masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.

Informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca dapat diakses melalui situs resmi BMKG maupun aplikasi berbasis Android atau IOS serta akun media sosial BMKG.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x