Cek Fakta: Tak Perlu Rapid Test, Hirup Aroma Cuka Dikabarkan Bisa Deteksi Dini Virus Corona

- 26 Juni 2020, 06:53 WIB
ILUSTRASI cuka apel.*
ILUSTRASI cuka apel.* /Pixabay/

PR BEKASI – Di tengah maraknya tes masif untuk mendeteksi penularan virus corona yang digelar di berbagai daerah, terdapat alternatif yang disebut ampuh dan sederhana untuk bisa membuktikan paparan Covid-19 yakni dengan menghirup bau cuka sehingga masyarakat tak perlu pergi ke lokasi pemeriksaan.

Kabar tersebut pertama kali beredar melalui situs berbasis blogspot inivirals.xyz yang merilis artikel berjudul 'Tak Perlu Ikutan Rapid Test, Mencium Cuka Bisa Deteksi Apakah Kita Terkena Virus Atau Tidak, Begini Caranya'.

Artikel ini menyematkan unggahan US Army Garrison Daegu tentang warga yang diminta menghirup aroma cuka untuk mendeteksi paparan virus corona.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Medan Satria Bekasi Jumat, 26 Juni 2020

Mafindo melaporkan seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, berdasarkan penelusuran hingga saat ini tidak ada penelitian yang dapat membuktikan metode menghirup aroma cuka bisa membuktikan paparan virus corona pada seseorang.

Meski begitu informasi tersebut benar pernah diunggah oleh US Army Garrison Daegu melalui akun Facebook-nya.

Sejak 3 April 2020, tentara angkatan darat Amerika Serikat yang berbasis di Daegu, Korea Selatan menerapkan metode deteksi dini dengan menghirup aroma cuka bagi para pendatang yang hendak memasuki kawasan tersebut untuk memeriksa penularan virus corona.

Baca Juga: Sempat Dituding Alami Kebocoran Data, Zoom Pekerjakan Mantan Eskekutif Keamanan Salesforce

Metode tersebut dilakukan tentara Amerika Serikat di Daegu atas dasar adanya penelitian yang membuktikan beberapa pasien yang terinfeksi virus corona kehilangan indra penciumannya.

Dalam keterangan US Army Garrison Daegu, mereka menerapkan metode tersebut di gerbang masuk menuju kamp Walker, Carroll, dan Henry untuk membantu deteksi dini bagi anggota atau tamu yang datang berkunjung.

Masih dalam unggahan yang sama, US Army Garrison Daegu juga menyertakan dua foto yang menampilkan anggotanya sedang melakukan metode deteksi sederhana tersebut di gerbang masuk menuju kamp Henry.

Baca Juga: Jurnalis Ditahan Usai Laporkan Kasus Virus Corona di Wuhan

Selain itu dalam artikel yang dipublikasikan Newsweek pada 5 April 2020, metode menghirup aroma cuka itu dilakukan untuk mengidentifikasi pendatang yang mungkin saja terpapar virus corona melalui tanda ketidakmampuan indra penciuman mencium bau cuka.

British Association of Otorhinolaryngology (ENT UK) pernah menyatakan bahwa hilangnya kemampuan indra penciuman merupakan salah satu gejala infeksi virus corona.

Sementara di Korea Selatan, sekitar 30 persen pasien yang terbukti positif juga mengalami ketidakmapuan tersebut terutama pada pasien dengan gejala ringan.

Baca Juga: 10 Tahun Dicari, Buronan Pemalsuan Surat Tertangkap dalam Kondisi Reaktif

Namun tidak semua kasus ketidakmampuan indra penciuman berfungsi semestinya berkaitan dengan gejala virus corona karena kondisi tersebut juga bisa terjadi kepada orang yang sedang mengalami flu biasa atau alergi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x