Faktanya, foto tersebut diabadikan pada saat dr. Terawan menerima penghargaan berupa Lifetime Achievement Award dari Ketua Umum Leprid Paulus Pangka di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada 17 Juni 2019.
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) memberikan apresiasi berupa Lifetime Achievement Award kepada Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Mayjen TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI.
Baca Juga: Anies Baswedan Cs Dipertanyakan PSI Soal Anggaran Pemakaman Ratusan Miliar, Wagub DKI Buka Suara
Apresiasi ini diberikan atas prestasi dr. Terawan sebagai penemu metode cuci otak (brain wash) dengan modifikasi program Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk penyakit stroke.
"Metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten 'Terawan Theory'. Kini dr. Terawan telah berhasil membuktikan kepada dunia medis, meski menjadi dokter militer dan juga menjabat Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta," kata pengelola akun Official Leprid (@official_lefrid), 2 Agustus 2019.
Dengan demikian, klaim piala penghargaan dari WHO untuk Terawan adalah salah, karena tidak sesuai fakta dan termasuk pada kategori konten yang salah (false content)
Baca Juga: Program Smart Card dan Scan Wajah Masuk DPR, Formappi: Proyek Basah di Tengah Pandemi Covid-19
Adapun yang dimaksud dengan false content adalah ketika konten yang asli dopadankan dengan konteks informasi yang salah.***