Sederet Perusahaan Besar Digoyang Virus Corona, dari Elektronik hingga Makanan

- 31 Januari 2020, 14:42 WIB
ILUSTRASI morfologi ultrastruktural virus corona yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Rabu 29 Januar 2020 waktu setempat.*
ILUSTRASI morfologi ultrastruktural virus corona yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Rabu 29 Januar 2020 waktu setempat.* /CDC VIA REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona kini juga mengancam ekonomi global. Berbagai investor dan pembuat kebijakan dari perusahaan-perusahaan besar mulai berhitung mengenai dampak virus corona terhadap perkembangan perekonomian.

Sebagai negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua, Tiongkok memiliki peran yang sangat besar di pasar global.

Dikutip dari Deutsche Welle, dampak virus corona terhadap ekonomi Tiongkok sangat diperhatikan para ekonom global. Jatuhnya proses produksi di dalam negeri Tiongkok dapat berpengaruh terhaap ekonomi dunia.

Baca Juga: Viral Video Warga Wuhan yang Saling Semangati Lewat Jendela, Wuhan Jiayou Trending di Twitter

Baca Juga: Bersiap Evakuasi WNI di Wuhan, TNI AU Siagakan Tiga Pesawatnya

“Ketika ekonomi Tiongkok melambat, kami juga merasakan dampaknya, meski tidak separah negara-negara yang lebih dekat atau berdagang secara aktif dengan Tiongkok,” ujar Jerome Powell, anggota dewan Bank Sentral Amerika.

Zhang Ming, ekonom Akademi Ilmu Sosial Tiongkok menyebut, virus corona dapat mengganggu perkembangan ekonomi Tiongkok di seperempat tahun pertama.

Virus Corona menyebabkan gangguan rantai pasokan pasar global karena berbagai perusahaan di seluruh dunia memiliki pabrik-pabrik yang beroperasi di Tiongkok.

Berbagai perusahaan yang tengah libur karena Imlek ditakutkan akan tutup lebih panjang karena menghindari penyebaran virus corona.

Baca Juga: Rincian Virus Corona dalam Angka, Hampir Menyentuh 10.000 Jiwa

Produktivitas berbagai pabrik juga akan terganggu karena sulitnya izin perjalanan akibat proses karantina virus corona.

Perusahaan-perusahaan besar dari berbagai segmen pasar seperti Apple, Starbucks, dan IKEA menaruh perhatian besar terhadap virus corona.

Keadaan finansial Apple terdampak cukup besar oleh virus tersebut karena seluruh proses produksi iPhone berlangsung di Tiongkok.

Penyedia mobil listrik, Tesla, dan Toyota menghentikan kegiatan produksi pabrik mereka yang berlokasi di Tiongkok.

Salah satu produsen kopi terbesar, Starbucks, serta salah satu waralaba makanan internasional, McDonald’s, telah menutup berbagai cabang di Tiongkok. IKEA akan menutup 30 cabang mereka di Tiongkok hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Berbagai penyedia jasa penerbangan, termasuk American Airlines, Lufthansa, dan Air Canada, menutup penerbangan ke arah Tiongkok.

Para ahli ekonomi membandingkan masalah finansial yang sedang terjadi sekarang dengan permasalahan yang sama saat kejadian wabah SARS pada tahun 2002-2003.

Wabah SARS menyebabkan kerugian 33 triliun dolar.

Kerugian tersebut terhitung sebagai 0,1 persen Pendapatan Domestik Bruto dunia.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: DW


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x