Film 'Tanda Tanya' Sempat Tak Lulus Sensor, Hanung Bramantyo Beranikan Temui Seorang Habib

23 Januari 2021, 06:30 WIB
Hanung Bramantyo membagikan kisahnya dalam pembuatan film Tanda Tanya. /kemenparekraf

PR BEKASI - Direktur dan produser film Indonesia Hanung Bramantyo merasa bahagia lantaran film yang dibuatnya "Tanda Tanya" akhirnya tayang di salah satu platform streaming berbagai video yang tengah tren.

Film yang sempat menuai kontroversi tersebut kini bisa disaksikan dengan bebas di Netflix.

"Akhirnya, setelah penantian panjang, film ini bisa temen2 semua saksikan dengan merdeka di @netflix mulai sekarang," kata Hanung Bramantyo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @Hanungbramantyo pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca Juga: Berdoa Agar Musibah Segera Berakhir, Haji Lulung Ajak Pemimpin Tobat Nasional 

Hanung Bramantyo menceritakan film karyanya, "Tanda Tanya" yang diangkat dari kisah nyata.

Selain itu, dikatakan oleh Hanung Bramantyo, bahwa peristiwa atau kisah itu terjadi di sekelilingnya dan di berbagai tempat.

"Film ini diangkat dari peristiwa sebenarnya yang terjadi di sekeliling saya, di berbagai tempat," kata Hanung Bramantyo.

Dalam proses pembuatannya, pada awalnya, film tersebut sempat tidak lulus dari badan sensor hingga terjadi perbincangan yang panjang dan sulit sampai akhirnya diberikan izin sensor.

Baca Juga: Ucapannya Soal FPI Dikutip Pandji Pragiwaksono, Thamrin Tomagola Beri 5 Butir Klarifikasi 

"Pada awalnya, film ini tidak lulus sensor. Tapi kemudian terjadi dialog. Panjang dan alot akhirnya diloloskan," cuit Hanung Bramantyo.

Disebutnya, film tersebut mendapatkan protes dari kelompok yang berjubah, yang dimaksud adalah para kyai. Namun film tersebut mendapatkan pembelaan dari Lembaga Sensor Film (LSF).

Begitu juga ketika hendak ditayangkan di TV swasta, "Tanda Tanya" mendapatkan pembelaan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

"Saat film diprotes kelompok berjubah (habib), LSF membela. Begitupun saat hendak di tayangkan TV swasta, KPI membela, dibantu kawan2 Ansor," kicau Hanung Bramantyo.

Baca Juga: Benarkah 'Si Oyen’ Suka Mencari Masalah? Yuk Simak 5 Fakta Kucing Oranye Imut Ini 

Hingga akhirnya seorang sahabat dari Hanung Bramantyo menyarankannya untuk menemui Habib yang melayangkan keberatannya atas penayangan film "Tanda Tanya" tersebut.

Walau awalnya merasa ragu, tetapi Hanung berpikir bahwa tidak ada salahnya dia menemui sang Habib tersebut.

"Seorang sahabat menyarankan untuk bertemu sang Habib. Awalnya ragu. Buat apa? Tapi kemudian apa salahnya saya coba," kata Hanung.

Disebutkannya, tempat dari sang Habib tersebut sangat luas dan adem, lokasinya sendiri berada di puncak.

Baca Juga: Menegangkan! Pesawat Tempur Israel Tembakkan Rudal ke Suriah, Satu Keluarga Tewas 

Hanung Bramantyo bertemu dengan Habib di sebuah gubuk sederhana dan mendapat nasihat dari Habib tersebut.

Dikatakan bahwa film yang digarap Hanung Bramantyo tersebut berbahaya bagi iman Islam masyarakat Indonesia.

Habib itu juga menjelaskan adegan-adegan mana yang dianggap berbahaya, sementara Hanung Bramantyo menyimak pembeberan yang dilakukan Habib.

"Beliau juga menceritakan soal organisasinya yang peduli dengan hukum negara yang banyak tidak memihak Islam. Disebutin satu persatu. Juga orang2 yang fitnah mereka. Sangat meyakinkan. Saya jadi paham, kenapa banyak temen, setelah bertemu beliau langsung insaf. Sayangnya saya tidak," cuit Hanung Bramantyo.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler