Warga Arab Dilarang Pergi ke Palestina, Pria Mesir Ini Ungkap Alasannya

18 Mei 2021, 09:28 WIB
Pria asal Mesir bernama Fouly mengungkapkan alasan mengapa warga Arab tidak pergi ke Palestina di kanal YouTubenya. /Tangkapan layar YouTube/Fouly


PR BEKASI - Seorang pria Mesir yang tinggal di Indonesia, dikenal dengan nama Fouly, mengungkap alasan kenapa warga Arab tidak pergi ke Palestina.

Fouly menyampaikan alasan orang Arab tidak pergi ke Palestina karena kebijakan dari masing-masing pemerintah Arab itu sendiri.

"Pemerintah negara Arab melarang warganya untuk pergi atau berziarah ke Masjid Al Aqsa (Palestina)," kata Fouly.

Sebagai contoh, pemerintah Mesir melarang warganya untuk pergi ke Palestina atau Kerajaan Arab Saudi yang tidak mengizinkan warga mereka ziarah ke Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Sindir Masyarakat yang Sibuk Urusi Palestina, Ferdinand: Sekarang 'Ibumu' Sedang Sakit

Sebab, jika ingin pergi ke Palestina, warga Arab harus mendaftarkan visa lebih dulu di Kedutaan Israel di Mesir atau Yordania.

"Pendaftaran visa tersebut hal yang sangat tidak enak bagi saudara kita di Palestina dan menyinggung hati mereka," ujar Fouly.

Dia menyebut bahwa mereka tidak senang jika ada orang muslim yang mendaftarkan visa ke Israel.

Fouly menjelaskan, dengan mendaftar visa atau izin masuk, secara langsung seseorang itu mengakui kekuasaan pemerintah tersebut atas wilayah.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi: Gak Mesti Jadi Orang Islam untuk Peduli pada Palestina, Ini Masalah Kemanusiaan

Berarti, apabila membuat visa di Kedutaan Israel maka sama saja dengan mengakui Israel mempunyai kekuasaan atas wilayah Palestina dan Masjid Al Aqsa.

"Padahal ini bukan milik mereka dan bukan hak mereka," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Fouly pada Selasa, 18 Mei 2021.

Dia mengatakan, dengan berwisata ke Israel maka mengakui keberadaan Israel di wilayah Palestina. Padahal itu bukan tempat mereka, karena mereka adalah penjajah.

"Seperti Belanda di Indonesia dulu dan Inggris di Mesir, Perancis di Aljazair. Penjajah yang suka merusak negara orang, penjajah yang suatu hari akan punah," katanya.

Baca Juga: Kritik Pihak Barat yang Bungkam Soal Palestina-Israel, Erdogan: Anda Menulis Sejarah dengan Tangan Berdarah

Namun, dia bersyukur sebagian besar warga Arab masih mempertahankan soal Palestina, membenci penjajah yang jahat, dan membenci penjajah yang membunuh anak-anak.

"Walaupun ada beberapa negara Arab yang normalisasi hubungan dengan Israel. Jika ada seseorang yang berziarah ke Masjid Al Aqsa maka itu merupakan keuntungan yang besar bagi Israel," ujarnya.

Karena, Israel dapat menampilkan sosoknya ke seluruh dunia dan seakan mengatakan mereka suka damai dan tidak membenci siapapun, dengan bukti mengizinkan orang muslim ke Masjid Al Aqsa, padahal aslinya tidak demikian.

"Jika ingin membantu dan mendukung saudara kita di Palestina, pilih cara yang tepat, efektif, dan bermanfaat untuk mereka," kata Fouly, menyambungkan.

Fouly mengungkapkan satu cara yang lebih efektif untuk mendukung dan membantu Palestina adalah dengan mengingatkan generasi muda.

"Berbicara dengan mereka tentang Palestina, tentang kejahatan Israel, meyakinkan mereka kalau Israel merupakan penjajah yang suatu hari akan punah," katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Tags

Terkini

Terpopuler